DPRD Desak Pemprov DKI Relokasi Warga Penghuni Dataran Rendah ke Rusun
Merdeka.com - Kondisi banjir kembali dirasakan warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (29/4) dini hari. Pemukiman terendam banjir akibat luapan dari Kali Ciliwung.
Beberapa material dari rumah panggung yang dihuni warga setempat bahkan hanyut terbawa banjir.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengingatkan kembali Gubernur Anies Baswedan agar mengambil langkah konkret untuk memindahkan warga di pemukiman dataran rendah. Pemindahan warga lebih baik dibanding membangun rumah panggung.
"Kalau saya bilang (warga) yang di bantaran kali atau daerah rendah ini kan butuh sentuhan, butuh perhatian, Pemda DKI punya stok rumah yang sangat banyak di Nagrak kenapa tidak warga dipindahkan ke sana," katanya kepada merdeka.com, Kamis (29/4).
Stok rumah seperti rumah susun, menurut Ida sudah menjadi keharusan Pemprov mengoptimalkan fungsinya. Agar tidak terbengkalai begitu saja.
Ida berujar, langkah persuasif seharusnya dikerjakan Pemprov DKI agar masyarakat dataran rendah khususnya di bantaran kali, bersedia dipindahkan ke rumah susun. Sebab menurutnya tidak ada alasan bagi Pemprov tidak merelokasi warga bantaran kali ke hunian lebih layak.
Kendala-kendala yang menjadi argumentasi penolakan warga untuk direlokasi, seharusnya sudah difikirkan dan dikaji baik-baik oleh Pemprov.
Misalnya saja, imbuh Ida, memberi stimulus bagi warga yang direlokasi ke Rusun Nagrak tidak membayar uang sewa dalam kurun waktu tertentu. Diberikan fasilitas kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, Pemprov harus bersedia memberikan akses transportasi umum dari dan atau ke Rusun Nagrak.
"Saya yakin mereka akan mau pindah jika kita sediakan akses transportasi. Contoh dong Pak Jokowi waktu menjadi gubernur DKI Jakarta dikasih perangsang rumah susunnya berapa lama dia tidak perlu bayar retribusi," jelasnya.
Untuk diketahui, banjir di permukiman padat penduduk ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung setelah pada Rabu (28/4) malam Bendung Katulampa berstatus siaga tiga setelah diguyur hujan.
"Air sudah naik dari jam tiga pagi. Kurang lebih 70 cm," kata salah seorang warga bernama Ramlan.
Ramlan juga mengatakan banjir ini juga merendam proyek rumah panggung yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta bagi warga di permukiman ini.
"Iya rumah panggung terendam banjir juga," ujar Ramlan.
Sejumlah material bangunan seperti kayu dan batu dari proyek pembangunan rumah panggung itu berserakan terbawa banjir.
Meski demikian, menurut Ramlan, aktivitas warga masih berjalan normal seperti biasa. Warga lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
"Aktivitas warga biasa paling ini masih ada banyak sampah aja yang belum diangkat," imbuhnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta penegak hukum menyelidiki kasus dugaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan sendiri di Kalideres.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaTerdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaDPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.
Baca SelengkapnyaRullyandi menilai, persetujuan pembentukan pansus oleh anggota dan pimpinan DPD RI ini pun melanggar UU MD3.
Baca SelengkapnyaBupati Rembang berharap mereka tak hanya bergantung hidup dari gaji sebagai seorang anggota dewan.
Baca Selengkapnya