DKI Genjot Pelatihan Pemasaran Digital UMKM Selama Pandemi
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta menggenjot pelatihan terkait pemasaran dan literasi digital para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tergabung dalam wadah pengembangan wirausaha Jakpreneur agar mereka mampu bertahan selama pandemi Covid-19.
"Banyak UMKM kualitasnya bagus namun kemasan kurang bagus. Ini dianggap sebelah mata masyarakat, ini tantangan kita," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (28/7).
Untuk itu, penting menggandeng pakar digital untuk melatih pelaku UMKM membuat foto dan video dalam memasarkan produknya misalnya melalui media sosial.
"Pemasaran melalui online bentuk angle fotonya seperti apa dan videonya seperti apa itu kami lakukan pelatihan," ucapnya.
Pihaknya juga mengadakan pelatihan kepada pelaku UMKM soal literasi digital mencermati pesatnya transaksi belanja daring yang saat ini menjadi budaya saat pandemi Covid-19.
"Untuk meningkatkan kecakapan digital kami banyak kerja sama dengan e-commerce, start up dan pakar digital untuk memberikan pelatihan kepada Jakpreneur binaan," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya mencatat dari total sekitar 64,2 juta pelaku UMKM di Tanah Air, baru sekitar 13 persen atau sekitar 8,3 juta di antaranya yang memanfaatkan teknologi digital.
Sehingga upaya digitalisasi UMKM perlu terus digenjot apalagi di tengan pandemi Covid-19 yang memberi dampak signifikan kepada usaha mikro dan kecil.
"Pandemi sangat memukul pelaku usaha mikro dan kecil. Ada dua tantangan terbesar saat ini yakni kualitas dan literasi digital," ucapnya.
Dengan kondisi persaingan pasar yang makin ketat itu, maka UMKM khususnya di DKI Jakarta dituntut untuk bersaing tak hanya dengan pelaku UMKM dalam negeri tapi juga secara global.
"Mutu menjadi aspek yang perlu dikedepankan untuk dapat bertahan dan berkembang. UMKM harus memberikan yang terbaik mulai proses produksi, pengemasan dan pemasaran," imbuhnya.
Sementara itu, sebanyak 260 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Ibu Kota ikut bergabung dalam program pengembangan kewirausahaan, Jakpreneur. Pelaku usaha yang bergabung dalam Jakpreneur itu tidak dipungut biaya dalam program pembinaan dan pengembangan usaha melalui program P7 yang meliputi pembinaan hingga bantuan pemasaran dan akses permodalan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Crivisaya Ganjar mengadakan diskusi tentang branding dan marketing bersama pelaku UMKM serta anak muda.
Baca SelengkapnyaKaesang mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai wadah untuk memasarkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaTingkatkan Hilirisasi Digital ke Daerah Terpencil, Gibran Dorong Anak Muda Lanjutkan UMKM
Baca SelengkapnyaHendi hadir di acara 'Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan Produk UMKK Melalui Katalog Elektronik' di Magelang.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaRatusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca Selengkapnya