Djarot sebut permintaan unit rumah susun oleh warga melonjak tinggi
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat permintaan unit di rumah susun sangat tinggi. Sementara unit yang tersedia jumlahnya tak sebanding dengan jumlah warga yang meminta disediakan unit di rusun.
"Sampai saat ini yang terdata minta unit di rumah susun itu sudah hampir 11 ribu. Banyak banget ya. Sedangkan unit yang tersedia yang kosong ini ada sekitar 1.500," kata Djarot di kantor Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).
Untuk memenuhi permintaan tersebut, pihaknya akan melakukan survei terlebih dahulu. Hal itu dilakukan agar dapat diketahui wilayah mana yang paling mendesak.
"Maka kita perlu survei mana yang paling mendesak itulah yang akan kita urusi, dan yang kedua kita memang lagi genjot membangun rumah susun," kata Djarot.
Djarot menyampaikan permintaan rumah susun ini merata dari daerah mana saja. Namun paling tinggi tingkat permintaan di wilayah Jakarta Pusat.
"Merata yah. Karena memang tingkat kepadatan penduduk Jakarta ini kan padat banget ya. Terutama di beberapa kelurahan. Tapi kepadatan paling tinggi yah di Jakarta Pusat. Bayangkan 1 KM itu dihuni 90 ribu jiwa lebih," ujar Djarot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaWarganet membandingkan gaji dosen dengan UMP DKI Jakarta yang ternyata jauh lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaKhusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaJokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya