Ditipu polisi gadungan, pelajar kehilangan Ipad
Merdeka.com - Mengaku sebagai polisi seorang pria berhasil menipu seorang siswi SMU di depan RS Primer Jakarta Timur. Korban yang bernama Yuni Wijaya (15) Siswi kelas X SMU PSKD I, Jakarta Pusat, ini kehilangan Ipad kesayangannya.
Dalam laporannya ke Mapolsek Jatinegara Yuni menceritakan saat itu dirinya baru saja pulang sekolah sekitar pukul 18.00 WIB menuju rumahnya di daerah Rawa Bunga, Jatinegara dengan angkutan umum. Saat turun di depan RS Primer Yuni pun langsung dihampiri oleh seseorang yang mengaku bernama Artur yang saat itu mengaku mencari alamat kepada dirinya.
"Laki-laki itu awalnya nanya alamat di deket SMU Tarakanita, saya kasih tahu saja. Pas saya kasih tau dia nanya saya sekolah di mana, saya jawab dia malah ngaku alumni sekolahan saya," ujarnya usai membuat laporan di Polsek Jatinegara, Selasa (11/9).
Setelah perbincangan tersebut, pelaku yang menggunakan kaos oranye dan celana jeans pendek tersebut mengaku sebagai anggota polisi. Kepada korban, pelaku menceritakan bahwa dirinya hendak menangkap dua orang penjahat di sekitar lokasi itu.
"Dia bilang, mau nangkap penjahat terus dia ngajak saya buat nganterin ke alamat yang dia tanya," jelasnya.
Yuni yang tidak mencurigai gelagat pelaku pun akhirnya menuruti permintaannya untuk menunjukkan tempat yang dituju.
"Saya belum pernah lihat dia sebelumnya. Lalu dia ngajak muter-muter pakai motornya, sampai di ATM dekat Rumah Sakit Hermina. Di sana dia bilang bakal nangkep penjahatnya," lanjutnya.
Sesampainya di ATM pelaku pun menawarkan korban untuk menitipkan tasnya kepada pelaku. Saat itu, korban mengaku tak memiliki kecurigaan sedikit pun. Sebuah tas berisi satu unit Ipad yang dibagikan pihak sekolah serta buku-buku, diserahkan begitu saja kepada pelaku.
"Saya gak curiga soalnya kan dia polisi, dia bilang karena ini mau nangkep penjahat tas nya dititipin aja ke dia. Ya udah saya kasih ke dia soalnya takut juga," ucapnya.
Setelah berhasil mendapatkan tasnya, pelaku dan korban kembali lagi menggunakan motornya ke lokasi mereka bertemu. Saat itu lah pelaku menunjukkan gelagat tak baiknya. Korban diberi segelas air dan diperintahkan untuk memasuki gang. Sesampainya di ujung gang, korban diminta untuk membuang air di dalam gelas tersebut.
"Pas saya balik lagi, orangnya sudah nggak ada. Saya teriak-teriak, orang-orang di sekitar situ juga pada nanya, ada apa mbak. Saya baru sadar di situ saya ditipu," lanjutnya.
Bersama kedua orang tuanya, Yuni melaporkan musibah tersebut ke Polsek Jatinegara untuk ditindaklanjuti.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDi hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca Selengkapnya