Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disemprot pulau berdempetan, Agung Sedayu klaim tiru di Eropa

Disemprot pulau berdempetan, Agung Sedayu klaim tiru di Eropa Menko Kemaritiman dan Ahok di pulau reklamasi. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta pengembang PT Kapuk Naga Indah membuat jarak antara Pulau C dan Pulau D sejauh 300 meter. Sebab dalam aturan dan Amdal yang diserahkan, dua pulau itu digambarkan terpisah oleh kanal.

Namun, Direktur III PT Kapuk Naga Indah, Nono Sampono, berdalih penyatuan dua pulau ini hanya sementara untuk memperkokoh daratan yang telah terbentuk saat ini. Meski demikian, mereka siap membongkar sebagian daratan untuk dibuat kanal.

"Iya, kami akan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Ini masalah teknis. Kami menganut mahzab Eropa, kita lekatkan sementara. Jadi ini sementara. Nanti akan dipisah," kata Nono di Pulau Reklamasi, Jakarta Utara, Rabu (4/5).

Namun, Nono mengungkapkan, kanal pemisah dibuat antara Pulau C dan Pulau D bukan 300 meter, melainkan hanya 100 meter dengan kedalaman 8 meter.

"Jadi itu kajiannya bervariatif. Dari 17 pulau memang ada yang seperti itu. Ada yang 300, 200 ada yang 100 meter. Di sini kebagian karena tidak ada perkampungan di belakang, lahan cukup bagus kurang lebih ada 120-150," tutur Nono.

Nono menjelaskan, kajian dari Dannish Hydraulic Institue (DHI) aturan yang dimaksud berdasarkan ketentuan yang dulu tidak ada. Namun, saat ini pulau D diharuskan membuat kanal yang dimaksud dengan lebar sekitar 100-150 meter.

"Kita kebagian antara 100-150, itu kanalnya dan batas belakang. Jaraknya 100-200," ujar Nono.

Nono melanjutkan, kedua pulau memang seharusnya terpisah. Namun karena mengikuti gaya di Eropa, kedua pulau itu disatukan terlebih dahulu.

"Ya kan pulaunya pertama terpisah, secara teknis kalau kepisah baru 30 persen itu. Tanahnya dari bawah, kita ambil mashab dari Eropa kalau Cina kan 1 tahun langsung dia bangun. Kalau kita tunggu 3 tahun proses pemadatan lebih bagus baru. Konsultan dari Belanda," terang Nono.

Nono mengatakan, progres pengerjaan reklamasi telah selesai dilakukan. Namun jika kedua pulau itu dipisahkan, maka proyek Pulau C baru rampung 30 persen.

"Ini sudah 100 persen semua nih, cuman nempel dua pulau ini, pulau D 100 persen, pulau C baru 30 persen tapi tanahnya sudah matang karena sudah 3 tahun," kata Nono.

Terkait pengerukan lahan untuk dibuat kanal, Nono mengaku akan langsung mengeksekusi setelah surat perintah dan administrasi lainnya selesai dibuat. Namun pengerjaannya akan memakan waktu hingga 6 bulan.

"Kalau suratnya sudah turun, hari ini juga akan kami lakukan pengerukan untuk membuat kanal," tandas Nono.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.

Baca Selengkapnya
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Menyelam di Pulau Terpencil, Peneliti Temukan Spesies Baru Udang Tembus Pandang

Menyelam di Pulau Terpencil, Peneliti Temukan Spesies Baru Udang Tembus Pandang

Peneliti mengungkap keunikan spesies baru ini dibanding udang lainnya.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
FOTO: H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan yang ke Pulau Seribu Padati Pelabuhan Muara Angke

FOTO: H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan yang ke Pulau Seribu Padati Pelabuhan Muara Angke

Pelabuhan Muara Angke mulai dipadati wisatawan yang akan menuju Kepulauan Seribu untuk menghabiskan waktu libur Lebaran.

Baca Selengkapnya