Dipercepat, Transjakarta rute Ciledug-Tendean beroperasi 16 Agustus

Merdeka.com - Peresmian sekaligus operasional Transjakarta koridor 13 yang melayani rute Ciledug-Tendean dipercepat. Rencana awal, koridor ini akan diresmikan 17 Agustus 2017. Namun dimajukan menjadi 16 Agustus 2017.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan alasan mempercepat peresmian ini. Salah satu pertimbangannya, pada 17 Agustus terdapat event besar yakni peresmian Simpang Susun Semanggi oleh Presiden Joko Widodo.

"Jadi kami menjadwalkan peresmian koridor 13 yang menghubungkan Ciledug sampe Tendean itu satu hari sebelumnya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/8).

Dengan pengoperasian koridor 13 ini maka jarak tempuh dari Tendean ke Ciledug atau sebaliknya bakal lebih cepat. Dari kajian yang dilakukan, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk rute itu sekitar 30-35 menit.

"Bisa lebih cepat lah apalagi tahap awal tidak semua halte kita singgahi dulu. Kami hanya akan menyinggahi beberapa halte sambil penyempurnaan semua," katanya.

Nantinya Transjakarta akan dioperasikan mulai pukul 05.00 Wib hingga 19.00 Wib. Pengoperasian ini dilakukan terbatas kerena infrastruktur penerangan jalan belum maksimal.

"Ya bus kan enggak semata-semata harus ada lampu, bus kan bisa operasi pagi, siang sore, malam kami juga sudah lakukan dengan operasi terbatas mungkin masih dimungkinkan," jelasnya.

Jika sudah beroperasi, bus dari arah Ciledug ke Jakarta akan lebih diperbanyak. Kebijakan ini setelah melihat banyaknya warga Ciledug yang mengarah ke Jakarta pada pagi hari.

"Logikanya kan pekerja Jakarta banyak yang bermukim di Ciledug. Tapi bukan berarti dari Jakarta ke Ciledug enggak ada, pasti ada juga. Dan banyak juga sore balik dari Jakarta ke arah Ciledug," katanya.

Sebelum peresmian, Transjakarta koridor ini akan diuji coba pada 13 Agustus. Sebelumnya, uji coba pernah dilakukan dua bulan lalu. Namun saat itu tanpa penumpang.

"Satu hari ada 20 bus, melatih sopir lah karena kami yakin membawa bus di jalan raya dengan track panjang walaupun hanya 9 km itu butuh kebiasaan sehingga pramudi tahu tiap sudut lintasan tersebut," jelasnya.

Uji coba ini dilakukan setelah mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Minggu depan, kalau yang sekarang kan operasional uji coba tanpa melibatkan pelanggan, nanti libatkan pelanggan. Pelanggan masuk dan bayar," katanya.

Halte yang dilayani untuk jalan layang khusus Transjakarta, yakni halte Tendean, halte Tirtayasa, halte Mayestik, dan halte Adam Malik. Keempat halte ini telah siap dioperasikan. Sementara sisanya sebanyak delapan halte akan dioperasikan setelah dilengkapi fasilitas yang menambah keamanan maupun kenyamanan pelanggan Transjakarta.