Dinas Sosial DKI Imbau Masyarakat Tak Beri Bantuan Langsung ke Pencari Suaka
Merdeka.com - Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah membolehkan masyarakat untuk memberi bantuan kepada para pencari suaka berupa makanan untuk balita. Sebab, pihaknya memang hanya menyiapkan konsumsi untuk dewasa.
Meski begitu, dia mengimbau agar masyarakat tidak memberikan bantuan secara langsung kepada para pencari suaka. Hal ini agar tidak menimbulkan perasaan iri.
"Nah makanya kalau mungkin ada masyarakat yang ingin menyumbang memberikan kepeduliannya makanan tambahan buat anak-anak, silakan. Tapi jangan langsung berikan, harus disampaikan kepada petugas yang ada di sana, kita kumpulkan, baru kita distribusikan," katanya saat dihubungi, Jumat (12/7).
Dia menjelaskan, proses distribusi tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Sebab, jumlah pencari suaka saat ini yang telah ditampung di lahan bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat telah mencapai sekitar 1.100 orang.
Kebanyakan dari mereka juga tidak berasal dari trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat yang hanya berjumlah sekitar 250 orang. Irmansyah khawatir, bila bantuan diberikan secara langsung, aksi berebut akan terjadi.
"Mungkin mau kasih 100 (makanan), tapi jumlah pengungsinya banyak, nanti berebut. Makanya hari ini mau monitor penempatan di bangunan dan di tenda, dicatat, kita minta ke UNHCR berapa totalnya supaya tidak menimbulkan iri," jelasnya.
Irmansyah menambahkan, makanan yang dikirim juga sebaiknya tidak dalam bentuk beras. Namun, dalam bentuk makanan tambahan atau minuman yang siap dikonsumsi.
Posko bantuan juga disediakan oleh Dinas Sosial di lahan bekas Kodim yang sekarang ditempati pencari suaka.
"(Kasih bantuan) langsung ke lokasi di sana. Kan lokasi di sana ada petugas-petugas dari Dinas Sosial. Lalu juga ada dari UNHCR. Nanti kita kumpulkan di sana, baru kita distribusikan," terangnya.
"Jadi jangan sampe 'saya mau ngasih langsung', jangan. Nanti jadi masalah tuh," tutup Irmansyah.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan
Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya