Merdeka.com - Di akhir masa jabatannya, Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Prijanto menyempatkan diri untuk menghadiri Coffee morning bersama para staf dan jajaran kepala dinas Pemprov DKI Jakarta, Minggu (7/10) pagi.

Pantauan merdeka.com, Foke sapaan akrab Fauzi Bowo terlihat duduk bersama dalam satu meja bersama dengan Prijanto. Mereka pun terlihat akrab dan saling bertegur sapa saat acara tersebut. Tidak ada ketegangan dalam pertemuan itu, meskipun sebelumnya pemberitaan di media massa mengatakan adanya keretakan pada mereka.

Dalam kesempatan itu pula, Foke dan Prijanto juga secara bergantian menyampaikan salam perpisahan kepada para bawahannya agar bekerja secara profesional dan terus meningkatkan kinerjanya sebagai aparat.

"Saya dan Wagub tidak lepas dari kekhilafan, barangkali yang sering ngomel sebagai pimpinan karena kami melihat perspektif ke depan. Kalau ada yang disampaikan dengan cara yang kurang pantas kami minta maaf," ujar Foke.

Senada dengan Foke, Prijanto pun juga memohon maaf kepada jajarannya yang telah mengawalnya selama lima tahun sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Prijanto selama menjadi wakil Gubenur mungkin sering menyulitkan para bawahannya.

"Beberapa Kepala dinas masih suka saya telepon, Pak Kadis PU ini kok ada lubang, saya tanya karena ini masalah masyarakat. Saya mohon maaf kalau ganggu, bentuk Jakarta sampai saat ini tidak lepas dari karya-karya Anda semua," ujar Prijanto.

Usai coffee morning, Foke dan Prjanto kemudian meninggalkan Balaikota. Keduanya pergi dengan menumpang satu mobil dinas Fauzi Bowo Toyota Land Cruiser bernomor B 1627 LF. Sebelum pergi keduanya tampak melambaikan tangan ke arah para bawahannya.

Perpecahan Fauzi Bowo-Prijanto sudah terlihat dalam dua tahun belakangan ini. Bahkan Prijanto juga pernah berusaha mengajukan pengunduran diri sebagai wakil gubernur, walaupun pada akhirnya pengunduran dirinya ditolak oleh DPRD, dan tetap menjadi wakil gubernur di akhir masa jabatnya. Prijanto pun sempat melaporkan Fauzi Bowo ke KPK terkait dugaan korupsi APBD pada bulan Februari lalu.