Dapat bisikan gaib, ayah tega bunuh balitanya

Merdeka.com - Ivan Reza Pahlevi (32), tega membunuh anaknya, Kaysa Ivanna Salsabila yang masih berusia 3 tahun 10 bulan, dengan celurit saat tengah tertidur lelap di rumahnya Jalan Raya PKP No 10, RT 8 RW 8, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/8) malam lalu.

Pengacara Ivan, Djarot Wododo mengatakan, kliennya tega melakukan tindakan keji itu lantaran sedang memiliki masalah dengan mantan istrinya, Nurbaeti, yang sudah diceraikannya 3 tahun lalu.

"Kalau motifnya saya masih mencari tahu, cuma dia bilang sedang ada masalah sama mantan istrinya," katanya saat ditemui wartawan di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Senin (27/8).

Menurutnya, dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), kliennya mengaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh anak perempuannya yang masih balita itu.

"Pengakuan di BAP katanya dia di kamar sama anaknya, terus dia dengar bisikan. Saya sendiri enggak tahu bisikannya seperti apa, pas saya tanya dia enggak mau jawab," kata Djarot yang ditunjuk pihak kepolisian untuk menjadi pengacara Ivan.

Sementara itu, Ivan yang tengah diperiksa polisi mengaku khilaf saat menghabisi nyawa putri ke duanya itu. "Saya khilaf, dan saya menyesal," katanya.

Kapolsek Ciracas, Kompol Senen mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan 4 orang saksi atas kasus tersebut. Mereka adalah, Siti Fathonah (61) ibu Ivan, Edi Sugiyadi (70) ayah Ivan, Arif Efendi (41) kakak Ivan, serta Dita Chaerunisa (14) keponakan Ivan.

"Kami masih dalami motifnya dulu," katanya.

Atas perbuatannya, pelaku terancam dijerat dengan sejumlah pasal, di antaranya UU Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Semua pasal itu ancaman hukumannya di atas 15 tahun penjara sampai maksimal hukuman mati," pungkasnya.