Cerita Ahok tiap hari teken surat resign PNS DKI Jakarta
Merdeka.com - Banyak dokumen dengan berbagai hal yang saban hari ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Salah satu berkas yang diteken Ahok adalah surat resign pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.
Ahok mengaku bila dirinya tak segan-segan untuk mencopot pejabat yang tidak sesuai harapan dan perintahnya. Dia bercerita, banyak anak buahnya yang tidak bisa mengikuti cara kerjanya dan akhirnya memilih mundur.
"Kalau bapak ibu sudah merasa enggak enak atau malas, duit sudah banyak ya sudah. Banyak juga rekan-rekan bapak ibu yang mengundurkan diri, saya langsung tandatangani, hampir setiap hari ya Pak Agus Suradika, tanda tangan untuk proses pemberhentian sebagai PNS," ujar Ahok saat melantik pejabat eselon III dan eselon IV di Balai kota, Jakarta, Jumat (29/4).
Hampir tiap hari Ahok menandatangani surat pengunduran diri PNS DKI. Bekas Bupati Belitung Timur itu mengaku tak masalah bila anak buahnya akan mengikuti jejak eks Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi yang mundur dari tugas dan jabatannya.
"Tanda tangan untuk proses pemberhentian sebagai PNS hampir setiap hari saya tanda tangani. Saya kalau ada orang yang mengundurkan diri sangat cepat tanda tangani," jelasnya.
Ahok menantang pejabat eselon, Kepala Dinas dan bawahannya yang lain untuk mengundurkan diri, jika mereka merasa tidak cocok dengan cara kerja dan gaya kepemimpinannya. Dia bakal menunggu surat pengunduran anak buahnya itu hingga Senin minggu depan.
"Kepada Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Kota, Kepala Dinas, Wakil Kepala Dinas, Bupati, Wakil Bupati, semuanya, kalau anda tidak suka dengan saya, dan mau mengundurkan diri seperti Pak Rustam, tolong hari Senin masukkan surat pengunduran diri ke saya," tantang Ahok.
Nada suaranya mulai meninggi, Ahok menegaskan akan menunggu berapa banyak surat pengunduran pejabat yang merasa tidak suka dengannya dan berniat mundur. Sebab Ahok 'pede' menantang bawahannya karena jumlah PNS di SKPD Pemprov DKI mencapai 72.000 ribu. Sehingga dirinya merasa punya cukup stok PNS untuk menggantikan.
"Kamu tahu enggak berapa jumlah PNS di Jakarta? 72.000," tegasnya.
Adapun pejabat DKI yang mengundurkan diri diantaranya Fadjar Panjaitan dari Sekda DKI tahun 2013, dan M Haris Pindratno pada tahun 2015 dari Kepala Dinas Perindustrian dan Energi. Selanjutnya Novrizal mundur dari Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Tri Djoko Sri Margianto dari Kepala Dinas Tata Air dan teranyar Rustam Effendi mundur sebagai Wali kota Jakarta Utara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya