Cegah Banjir saat Musim Hujan, Pemprov DKI Keruk Lumpur Sungai di 5 Wilayah
Merdeka.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengeruk sedimen lumpur dan sampah di sejumlah kali atau sungai dan waduk serentak di lima wilayah di Ibu Kota. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mencegah banjir.
"Kegiatan ini bisa mencegah terjadinya genangan saat musim hujan," kata Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal di Jakarta dilansir Antara, Selasa (27/9).
Terkait banyaknya lumpur dan sampah yang diangkut, Yusmada mengimbau warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan terutama pada sungai, waduk, dan saluran air.
Dalam pelaksanaan gerebek lumpur, Dinas SDA DKI berkolaborasi dengan wali kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat untuk percepatan pengerukan sedimen lumpur dan sampah.
Sebelumnya Dinas SDA DKI Jakarta juga melaksanakan gerebek lumpur di Waduk Pluit, Jakarta Utara pada Minggu (25/9). Pengerukan dilakukan pada segmen sisi barat, tengah dan tenggara Waduk Pluit.
Gerebek lumpur di wilayah tersebut telah dilakukan sejak Desember 2021 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 18 bulan dan masih berlangsung sampai saat ini.
Dinas SDA Jakarta mengerahkan sebanyak 250 personel untuk mengeruk sedimen lumpur dan sampah di Waduk Pluit termasuk operator alat berat, dan truk.
Selain di Waduk Pluit, pengerukan juga dilakukan bertahap di sejumlah kali atau sungai di antaranya Kali Cideng, Jakarta Pusat dan Kali Sekretaris di Jakarta Barat.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan pengerjaan pengerukan delapan sungai yang selama ini menjadi penyumbang banjir di Ibu Kota sepanjang 2018 hingga 2022.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pekerjaan pengerukan yang berlangsung selama lima tahun itu sudah berhasil mengangkat 2,5 juta meter kubik lumpur.
"Hingga saat ini, Dinas SDA DKI Jakarta masih melakukan pengerukan di sejumlah sungai di Jakarta untuk menekan endapan lumpur," ucap Anies.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa hewan yang biasanya mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Selengkapnya