Butuh perawatan, bayi alami kelainan ditolak RSCM dan RS Koja
Merdeka.com - Malang benar, bayi Muhammad Firdaus, yang baru dilahirkan dua hari lalu. Dia menderita kelainan kongentinal atau cacat bawaan lahir pada kepala, kaki juga tangannya.
Harusnya dia mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia malah ditolak oleh RSUD Koja dan RSCM Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Cerita sedih bayi Firdaus, diungkap tantenya, Dewi. Wanita 25 tahun itu mengatakan, pihak RSCM dan RSUD Koja menolak merawat keponakannya dengan alasan bayi sudah penuh. Alasan lainnya, rumah sakit berdalih si bayi yang baru lahir tak memiliki KJS, padahal si ibunya terdaftar.
"Bayinya ini dilahirkan di Puskesmas Koja, karena menderita kelainan, akhirnya dirujuk ke RSUD Koja, karena penuh akhirnya pihak RSUD Koja merujuk kembali ke RSCM. Ternyata di RSCM juga ditolak karena sang bayi tidak memiliki KJS, padahal ibunya punya KJS" beber Dewi di Puskesmas Kecamatan Koja, Jalan Walang Permai No 39 Tugu utara, Senin (1/12).
Tak sampai di situ, lanjut Dewi, orangtua Firdaus juga dimintai DP senilai RP 3 juta untuk perawatan bayi saat di RSCM. Namun karena faktor ekonomi, keluarga terpaksa membawa bayi tersebut kembali ke Puskesmas Koja.
"Mungkin itu penolakan secara halus, dari pihak RSCM," tuturnya.
Sementara sang ibu, Nurohmah (27), mengaku pasrah atas kejadian yang menimpa anak yang baru dilahirkannya, serta berharap anaknya segera mendapat perawatan medis.
"Saya cuma bisa berharap ada rumah sakit mau merawat anak saya" ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Koja, Lisbet Panjaitan, membenarkan ada pasien di puskesmas-nya yang ditolak RSUD Koja.
"Biasanya ruangan untuk perawatan bayinya penuh, kalau di RSCM, saya belum mendapatkan informasi apa-apa" katanya.
Lisbet melanjutkan, Puskesmas Koja memang memiliki ruangan anak untuk perawatan bayi, namun kondisi kelainan yang dimiliki Muhammad memang harus dirawat di rumah sakit yang memiliki alat yang jauh lebih baik. Lisbet juga mengatakan, saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik.
"Untuk sementara ini bayi masih kita observasi, kondisi saat ini masih stabil, kabar baiknya sang bayi mau disusui" kata Lisbet.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaJeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHeboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya
Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan
Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.
Baca Selengkapnya11 Cara Merangsang Kecerdasan Otak Bayi Sejak dalam Kandungan, Siapkan Sejak Dini
Kecerdasan bayi bisa mulai dibentuk semenjak masih janin oleh ibu.
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya