Bentrok di Stasiun Kalideres, tiga mahasiswa ditangkap

Merdeka.com - Polisi telah mengamankan tiga mahasiswa saat bentrok dengan polisi di Stasiun Kalideres. Polisi akan meminta keterangan ketiga mahasiswa tersebut.

"Nanti kita akan minta keterangan mahasiswa itu," ujar Kapolsek Metro Kalideres Kompol Danu Wiyata, Selasa (9/4).

Dari pantauan merdeka.com di lapangan, saat bentrokan terjadi ada tiga mahasiswa yang digiring polisi. Mereka ini sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa menentang pembongkaran pasar yang terletak di Stasiun Kalideres. Para mahasiswa yang jumlahnya sekitar 20 orang ini mengaku dari Universitas Indonesia (UI).

Setelah keadaan mereda, polisi melanjutkan mencari beberapa mahasiswa yang lari ke permukiman warga. Sementara, satu orang dari LBH Jakarta diminta untuk memberi laporan ke Mapolsek Metro Kalideres.

Bentrokan pecah sekitar pukul 17.15 WIB. Bentrokan antara polisi dengan pedagang terjadi saat ratusan pedagang menolak membubarkan diri. Sebelumnya, ratusan pedagang tersebut berusaha menutup rel kereta api.

"Tadi pas pukul 17.00 WIB saya sudah peringatkan pedagang, supaya membubarkan diri, namun tidak dilakukan," jelas Danu.

Pendudukan rel kereta api oleh pedagang dilakukan terkait penertiban pasar di Stasiun Kalideres oleh petugas PT KAI. Pedagang yang menolak ditertibkan melakukan demonstrasi dengan cara menutup rel. Tercatat dua kali perjalanan kereta terpaksa melambatkan jalannya akibat terhalang warga.

Menurut Danu, bentrokan terjadi karena da provokasi dari luar. "Karen warga sebenarnya tidak banyak, kurang lebih hanya sekitar 20 orang. Tapi karena dipengaruhi oleh orang-orang di luar daripada pedagang, mereka terprovokasi dengan kalimat-kalimat yang mungkin tidak mengenakkan," jelas Danu.

Danu menjelaskan, massa yang melakukan unjuk rasa tidak hanya berasal dari wilayah Semanan, namun juga berasal luar wilayah Jakarta Barat. "Dari Duri, Kranji, Pasar Minggu, dan sebagainya," ujarnya.