Asyik, Ahok bolehkan pedagang jualan di kompleks Balai Kota
Merdeka.com - Gubernur Basuki T Purnama, serius dengan niatnya menjadikan kompleks Balai Kota DKI Jakarta sebagai lokasi alternatif wisata bagi Jakarta. Nantinya, pedagang juga diperbolehkan menjajakan dagangannya di sana.
"Boleh, asal lolos BPOM. Kita aturin nggak buang sampah sembarangan. Pokoknya kita atur," ujar mantan Bupati Belitung itu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/9).
Selain itu, katanya, sejumlah ruangan yang punya sejarah akan dibuka untuk umum agar warga yang berwisata bisa melihat.
"Kita buka Balairung (ruang tengah dalam Balai Kota), ruang foto mantan gubernur, ruang tunggu kantor, Balai Agung dan lantai 3 Balai Kota. Kecuali ruangan kerja saya nggak boleh karena banyaknya berkas kerjaan," tukasnya.
Namun, Ahok belum bisa memastikan kapan rencana ini bisa terealisasi. Sebab menurutnya, Biro Umum Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan sejumlah persiapan agar saat warga berkunjung tetap nyaman dan Balai Kota tetap aman, salah satunya dengan memasang CCTV.
"Jadi kalau ada yang gerak-geriknya mencurigakan, kita tindak," tegas Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya