Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

APBD telat ditetapkan, Pemprov DKI Jakarta akan rugi Rp 11 triliun

APBD telat ditetapkan, Pemprov DKI Jakarta akan rugi Rp 11 triliun Demo APBD DKI. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengatakan konflik antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD terkait perbedaan APBD DKI Jakarta 2015 harus segera diselesaikan. Jika tidak, masyarakat yang menjadi penyumbang terbesar APBD melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan menjadi bagian paling dirugikan.

Sekjen Fitra Yenni Sucipto mengatakan, salah satu pos penting yang harus mendapatkan anggaran adalah kesehatan dan pendidikan. Keterlambatan penurunan anggaran menyebabkan konflik antara birokrasi dan masyarakat dalam pelayanan publik.

"Anggaran KJS 2015 Rp 1,3 triliun. Anggaran KJP 2015 Rp 2,2 triliun. Anggaran Dana BOS Rp 2,51 triliun. Anggaran tersebut terancam lambat turun. Akibatnya, jatuh tempo penarikan Puskesmas, rumah sakit dan sekolah akan jadi terhambat," jelas Yenni dalam diskusi bertema 'Ahok vs DPRD DKI: Membongkar Dana Siluman APBD' di gedung DPD, Rabu t4/4).

Selain itu, proyek nasional seperti MRT yang pada tahun 2014 menganggarkan Rp 4,55 triliun terancam mangkrak dan terhambat pembangunannya. Kondisi, lanjut Yenni, dapat dipastikan penerapan anggaran DKI Jakarta akan semakin rendah dibandingkan dengan tahun 2014, yng hanya menyerap 80 persen APBD.

Lebih lanjut, Yenni menjelaskan, jika APBD terlambat ditetapkan, maka DKI Jakarta akan merugi sebesar RP 11,40 triliun dari dana perimbangan. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Dalam Negeri No.903/6865/SJ tahun 2014.

Surat edaran itu menjelaskan jika APBD terlambat ditetapkan, maka akan mendapatkan sanksi tidak dibayarkan hak-hak keuangan daerah selama enam bulan sesuai dengan amanat UU Pemerintah Daerah Nomor 23 tahun 2014 pasal 312 ayat (2).

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya

Pemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya

Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD DKI Jakarta Terima THR, Segini Besarannya

Anggota DPRD DKI Jakarta Terima THR, Segini Besarannya

Semua anggota DPRD DKI akan menerima THR tahun ini

Baca Selengkapnya
Kepala BPPD Sidoarjo Potong Dana Insentif Pegawai Hingga 30 Persen

Kepala BPPD Sidoarjo Potong Dana Insentif Pegawai Hingga 30 Persen

Ari ditahan selama 20 hari ke depan guna untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Q & A: Poin Penting Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta

Q & A: Poin Penting Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta

UU DKJ disahkan DPR dalam rapat paripurna ke-14 masa persidangan IV, Kamis (28/3).

Baca Selengkapnya
Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Segera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi

Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Baca Selengkapnya