Anies-Sandi ogah ikut campur rencana Jokowi pindahkan ibu kota
Merdeka.com - Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (JK) tengah mengkaji pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah lainnya. Kajian itu akan dimulai pada tahun 2018 nanti.
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Rasyid Baswedan tak mau berkomentar banyak soal itu. Dia mengaku hanya ingin fokus melaksanakan tugasnya menjadi orang nomor satu di Jakarta usai dilantik pada Oktober mendatang.
"Enggak ada komentar khusus. Saya jalankan tugas sebaik-baiknya selama masih DKI Jakarta saya akan jalankan dengan baik," kata Anies, di Jalan Bambu Apus Raya Nomer 9, Jakarta Timur, Sabtu (15/7).
Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, rencana pemindahan Ibu Kota ini pasti sudah dipikirkan dengan baik dan matang. "Mengenai ide saya percaya Presiden memikirkan sebaik-baik ini bukan pembahasan mendadak. Ada tim kajian keseriusan godok ide bukan sesuatu setengah matang, saya percaya tidak setengah matang," pungkasnya.
Tidak hanya Anies yang enggan menanggapi banyak soal rencana pemindahan Ibu Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Salahuddin Uno juga enggan memberikan komentar mengenai rencana itu.
"Kami tidak ingin ikut polemik pemindahan ibu kota, namun kami ingatkan pembicaraan itu sudah bukan hal yang baru, dan sudah diputuskan waktu itu tidak strategis, biayanya sangat besar," ujarnya saat menghadiri Halal Bihalal Timses Anies-Sandi di Meruya Utara, Jakarta Barat, Sabtu, (8/7).
"Kami sendiri belum diajak bicara, jadi kami lebih baik tidak ikut untuk menanggapi dan berpolemik," tambahnya.
Sandi pun menegaskan, jika wacana tersebut memang direalisasikan pemerintah, semua masyarakat harus turut diajak bicara sebelum memutuskan, terlebih hal itu menyangkut kepentingan masa depan bangsa.
"Apapun yang akan diputuskan harus dipikirkan secara komprehensif, dan semua warga harusnya diajak bicara karena ini keputusan yang sangat komprehensif," tuturnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Anies saat berinteraksi dengan masyarakat dalam program Desak Anies, saat ditanyakan perihal cara penyelesaian kasus isu Wadas.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim Anies Baswedan larang mengucapkan selamat Natal saat menjabat Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca Selengkapnya