Anies Konsultasi dengan KPK Terkait Swastanisasi Air
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan PT PAM Lyonnaise Jaya atau Palyja tidak kooperatif dalam melaksanakan proses head of agreement (HoA) terkait swastanisasi air. Menurut Anies, pihak Palyja selama ini tak kooperatif dalam membahas pengelolaan air bersih di Jakarta.
"Sejauh ini Aetra sudah bersepakat dan penandatangan dengan PDAM, yang tidak bersahabat dan tidak menunjukkan etika tidak baik adalah Palyja," kata Anies di Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Dia menyatakan pihaknya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Palyja. Menurut Anies, hal itu berbeda dengan pihak Aetra yang selalu responsif dengan proses yang ada.
"Meeting aja susah, tidak seperti Aetra. Aetra itu responsif," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan agar Palyja dapat bertanggungjawab atas penyediaan air bersih untuk warga Ibu Kota. Sebab hal tersebut dapat menghambat penyediaan air untuk masyarakat kurang mampu.
"Kalau terhambat perusahaan swasta seperti ini, ya ini masalah. Nah kita konsultasi sama KPK, InsyaaAllah bisa ada ruang-ruang hukum yang bisa dipakai untuk menjalankan ini," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memahami bahwa pengambilalihan ini harus dilakukan secepat mungkin. Bahkan, dia tak rela kalau pengelolaan air baru diserahkan ke Pemprov DKI menunggu habisnya masa kontrak pada 2023.
"Kalau membiarkan sampai 2023, artinya rakyat DKI tidak akan merasakan penambahan yang serius, karena hampir pasti swasta tidak mau lagi melakukan investasi," kata Anies.
Yang jelas, Anies kini menunggu hasil penjajakan yang dilakukan PAM Jaya. Pada saat bersamaan, Anies juga menugaskan kepada Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum untuk mendampingi dan mengawal proses pengambilalihan ini.
"Yang akan melakukan proses ini nantinya adalah PDAM atau PAM Jaya. Karena selama ini perjanjian kerja samanya pun adalah antara PAM Jaya dengan pihak swasta," ujar dia.
"Policy kita adalah mengambil alih seluruhnya. Jadi, keempat aspek, yaitu air baku, pengolahan, distribusi, dan pelayanan, itu InsyaaAllah kita akan kelola semua," pungkas Anies.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Beri Nilai 'Jeblok' 11 dari 100 Soal Kinerja Kemenhan, Airlangga Bela Prabowo
Airlangga menegaskan penilaian tersebut tidak relevan dengan kinerja Kementerian Pertahanan saat ini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Anies saat Tangani Pandemi Covid-19, Terapkan PSBB Lindungi Warga Malah Dimarahi Pusat
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Peluang Gugat Hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi
Terkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Pendukung Lanjutkan Perjuangan, Tunggu Perhitungan Suara KPU
Anies meminta semua pihak untuk menghormati segala proses yang tengah berjalan di KPU.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI
Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaAnies Janji Permudah Izin Konser Jika Jadi Presiden: Jangan Khawatir Enggak ada Konser
Anies mencontohkan saat jadi gubernur DKI, banyak konser yang digelar di Jakarta
Baca Selengkapnya