Anies Ganti Rumah Sakit jadi Rumah Sehat, Ketua DPRD: Setop Bikin Kebijakan Ngawur

Merdeka.com - Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ikut menanggapi perubahan nama sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi 'Rumah Sehat'. Adapun perubahan nama ini dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (03/08) kemari.

Pras menyebutkan Jakarta seharusnya memunculkan program terobosan-terobosan untuk pembangunan atau pelayanan yang berdampak langsung kepada masyarakat.

"Yang terasa langsung begitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti ganti nama. Kemarin nama jalan (yang diganti) sekarang rumah sakit. Setop deh bikin kebijakan ngawur," kata Pras saat dihubungi, Rabu (3/08).

Pras juga menyebutkan bahwa Jakarta masih memiliki segudang masalah yang perlu penanganan segera misalnya presentase angka kemiskinan yang terus merangkak naik dan permasalahan kampung kumuh di tengah kota yang juga belum terselesaikan.

"Ini Jakarta, lho. Lihat tuh Tanah Tinggi, terus Johar. Mereka itu perlu sentuhan pemerintah, butuh solusi dengan program program yang baik, bukan ganti ganti nama begitu. Itu enggak dibutuhkan masyarakat," terangnya.

Menurut Pras, semua orang sudah sejak dulu mengetahui rumah sakit adalah lokasi untuk mengobati penyakit. Bahkan, penamaan rumah sakit sudah tertera jelas dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

"Jadi memang aturannya di Pasal 1 jelas namanya rumah sakit. Dari dulu kalau kita sakit kemana sih larinya, ya ke rumah sakit. Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit. Logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja, beraktivitas kembali," ungkapnya.