Anies Dipuji di Forum Dunia, PDIP Sebut Konsepnya Milik Jokowi dan Sutiyoso
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan menyoroti beberapa pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam forum international C40 Cities yang dihadiri oleh puluhan pimpinan dunia dan Sekjen PBB pada 16 April lalu. Sebagai informasi, forum ini fokus membahas mengenai isu lingkungan, khususnya perubahan iklim di kota-kota.
Pantas menyoroti pernyataan Anies yang menyampaikan komitmennya untuk menyediakan lingkungan tempat tinggal yang layak huni bagi warga Jakarta. Kedua mengenai komitmennya untuk membuat Jakarta sebagai kota berketahanan iklim dan targetnya untuk mencapai zero low emission pada tahun 2050. Menurutnya, Anies harus membuktikan ucapannya dalam forum itu.
"Tindakan dengan ucapan harus seiring, harus satu tarikan napas. Sebagai kepala daerah, apa yang sudah dia lakukan terhadap DKI Jakarta? Kebijakan low emission kan sudah dari dulu, Presiden Jokowi juga yang awalnya memerintahkan," kata Pantas saat dihubungi merdeka.com, Senin (19/4).
Anggota Komisi D DPRD DKI itu mengatakan, apa yang diucapkan Anies sebenarnya hanyalah pengulangan dari target-target Presiden Joko Widodo. Seperti komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota rendah emisi karbon. Selain itu, program-program yang dijalankan untuk mewujudkan Langit Biru Jakarta, kata dia, juga merupakan warisan dari pemimpin Jakarta terdahulu. Termasuk peralihan transportasi pribadi ke publik yang sedang ia gencarkan.
"Kan dia (Anies) hanya melanjutkan saja. Konsep transportasi massal yang ia sebutkan itu kan sudah dimulai dari zaman Pak Sutiyoso," ujarnya.
Pantas bahkan bertanya-tanya kontribusi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, beberapa program terkait lingkungan yang Anies banggakan merupakan program-program standar yang memang seharusnya dilakukan oleh kota yang ramah lingkungan.
"Saya melihat apa yang dilakukan standar-standar saja, pembuatan jalur sepeda, uji emisi kota tua, memang seharusnya begitu. Itu bukan sesuatu yang visioner, tidak ada yang spesial," kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DKI Jakarta itu
Selain itu, dia juga menyoroti kualitas udara di Jakarta belum bisa dikatakan baik, seperti apa yang selama ini sering diklaim Anies. Seperti yang diketahui, Anies juga kerap kali membagikan foto langit biru Jakarta di akun instagramnya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com dalam website iqair.com, kualitas udara di Jakarta pada hari Senin (19/4) pukul 15.00 WIB terpantau berada pada angka 118 dan masuk ke dalam kategori unhealthy atau tidak sehat. Di Indonesia, Jakarta menempati urutan pertama, kota dengan kualitas terburuk. Di urutan kedua ada Batam dengan indeks 103, kemudian Bandung di angka 97.
"Jadi kita jangan melihat orang hanya dari apa yang dia katakan, tapi mari kita melihat orang apalagi pejabat dari apa yang dia lakukan," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkap rahasia lama pernah ditawari Prabowo Subianto menjadi cawapres untuk Pilpres 2019
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menghadiri kampanye di Sorong, Papua. Acara yang dihadiri massa penduduk AMIN ini, Anies dengan lantang menyuarakan perubahan.
Baca SelengkapnyaAnies mengklaim pada tahun 2018 pernah ditawarkan menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo. Tetapi Anies menolak karena komit menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya