Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi Kapolda Metro jembatani kemarahan warga pada Ahok soal Kp Pulo

Aksi Kapolda Metro jembatani kemarahan warga pada Ahok soal Kp Pulo tito karnavian. REUTERS

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah meratakan ratusan hunian ilegal di Kampung Pulo. Warga yang terkena dampak gusuran itu mendapatkan ganti rugi berupa rumah susun sewa (rusunawa) Jatinegara Barat.

Penggusuran yang berlangsung Kamis pekan lalu sempat mendapatkan protes dari warga yang menolak dipindahkan. Perang batu dan bambu terjadi antara petugas Satpol PP dan warga.

Di tengah ketegangan itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, seolah menjadi mediator antara Ahok, sapaan Basuki dan warga. Beberapa saat setelah ricuh terjadi di langsung mendatangi warga Kampung Pulo.

Apa yang menjadi protes dan tuntutan warga diterimanya dan disampaikan pada Ahok. Tapi urusan warga menempati lahan negara tetap tak bisa ditolerir.

Memang, hubungan Ahok dan eks Kapolda Papua itu terlihat cukup baik setelah dirinya dilantik menjadi orang satu di Mapolda Metro Jaya. Dalam sejumlah pertemuan, keduanya berjanji bersinergi untuk menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman.

"Kita ada 17 program yang berhubungan dengan peningkatan percepatan, peningkatan keamanan dan ketertiban di ibu kota. Di antaranya, ada lima yang berhubungan dengan program DKI, yang mulai dari tertib demo, tertib lantas, tertib hunian, tertib PKL, tertib sampah dan lainnya. Dan kami juga mencari celah di mana kami bisa membantu Pak Gubernur," kata Tito.

Untuk program penertiban, lanjut Tito, pihaknya akan menyesuaikan dengan SOP yang berlaku. Misalnya saat melakukan penertiban hunian, pihaknya akan membuat tim untuk menyelidiki kemungkinan adanya hunian yang melanggar seperti yang terjadi di Kampung Pulo.

"Kami akan menyelidiki kemungkinan adanya hunian yang disalahgunakan, tidak sesuai dengan peruntukannya, dan apakah ada pelanggaran hukum di sana," ucapnya.

Berikut aksi Irjen Tito ikut redam kemarahan warga saat hunian di Kampung Pulo digusur Ahok:

Kapolda datangi lokasi penggusuran Kampung Pulo

Beberapa saat setelah bentrokan mereda, Irjen Tito memutuskan mendatangi langsung lokasi bentrokan. Meskipun sebelumnya dia sudah menginstruksikan wakilnya.Bersama rombongan, Tito memeriksa lokasi dan kesiapan para polisi yang masih berjaga-jaga di lokasi."Siap!" ujar anggota polisi yang lengkap dengan tameng ketika Tito menyambangi mereka.Tak hanya itu, Tito juga memutuskan menambah 500 personel untuk berjaga terdiri dari Satuan Shabara, Polres Jaktim dan Brimob."Kami sudah kerahkan ke sana 2 satuan setingkat kompi (SSK) dari Shabara. Ini satu SSK dari Brimob sudah jalan ke TKP," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di Polda Metro Jaya, saat itu.Iqbal mengungkapkan, jumlah kekuatan yang dikerahkan oleh polisi sekitar 500 anggota ini terdiri dari 200 personel dari Polres Jakarta Timur, 100 personel Brimob dan tambahan dua kompi Dalmas. Mereka kini sudah bergerak menuju Kampung Pulo."Serta satu SSK berkisar terisi oleh 90-100 anggota," singkatnya.Lanjutnya, Iqbal memaparkan Polda Metro Jaya juga mengerahkan pasukan dengan berbekal tiga water cannon yang sudah menembakkan air ke masa aksi yang ricuh."Namun hingga saat ini polisi belum melakukan tindakan tegas. Saat ini pengamanan masih bersifat persuasif dan posisi bertahan," tutupnya.

Tito sebut penggusuran Kp Pulo bukan sewenang-wenang Ahok

Irjen Tito langsung menggelar rapat dengan Sekda DKI Seafullah dan Kasatpol PP DKI, Kukuh Hadisantosa, menyikapi ricuh yang terjadi saat petugas Satpol PP melakukan pembongkaran rumah warga Kampung Pulo. Tito meminta warga paham apalagi sudah ada tempat tinggal pengganti yang disiapkan."Ini positif, bukan sewenang-wenang," katanya.Tito menyesalkan perlawanan warga. Apalagi, sampai ada korban luka dari dua belah pihak."Kami menyesalkan peristiwa kekerasan dan berharap kepada saudara kita menerima fasilitas rusun yang sudah disiapkan. Karena pemerintah membuka pintu untuk mereka, saya minta ini tidak ombang-ambing tidak simpang siur. Saya harap masyarakat itu pahami agar tidak melanggar hukum dan manfaatkan fasilitas yang ada, jangan sampai ada pihak ketiga menguntungkan," beber dia."Prinsipnya penertiban harus dilakukan, jangan paksa pemerintah melanggar hukum untuk membayar karena itu sama saja korupsi. Kalau ada pelaku, kita tangkap dan tegakkan hukum," tegas dia.

Dukung Ahok tak berikan ganti rugi pada warga Kp Pulo

Tito menegaskan sebagai penegak hukum tak ada yang salah jika Mapolda Metro Jaya ikut membantu pengaman penggusuran di Kampung Pulo. Apalagi, kata dia, dalam kasus ini sikap pemerintah darah sudah benar secara hukum."Mereka (warga) meminta ganti rugi, kalau itu diberikan mekanisme ganti rugi ini diberikan, pemerintah yang salah. Karena mereka tak memiliki sertifikat dan lain-lain," kata Tito.Tito juga menegaskan bahwa dalam undang-undang korupsi kalau menggunakan uang negara untuk membayar ganti rugi warga, maka sama halnya dengan melakukan korupsi."Menguntungkan orang lain secara melawan hukum itu dapat dikenakan pidana bagi yang memberikan," tegasnya.Oleh karena itu menurut Tito, satu-satunya solusi bagi warga Kampung Pulo segera pindah ke rumah susun sebagai tempat relokasi. Namun sebagian warga justru melawan menurutnya."Nah mereka sebagian ini berkeberatan, otomatis langkah penertiban harus dilakukan. Kalau enggak, kapan selesainya. Sementara banjir komplain terus kan," pungkasnya.

Tito sikapi tuntutan warga soal makam kramat

Tak hanya dengan jajaran Pemprov DKI, Tito juga ditemui berbagai organisasi masyarakat termasuk FPI soal penggusuran hunian di Kampung Pulo. Mereka takut makam yang dianggap kramat oleh warga ikut terkena dampak gusuran.Tapi akhirnya pertemuan itu menghasilkan tiga kesepakatan. Pertama, FPI meminta agar dua makam tokoh (habib) yang berada di Kampung Pulo untuk tidak digusur. Kedua, musala yang ada di sana untuk dibersihkan dan diperbaiki."Ketiga, ini ada permintaan dari kelompok warga setempat. Mereka ingin tokoh yang sudah lama tinggal di sana, namun tidak mempunyai surat sertifikat mendapat atensi prioritas yakni tetap diberikan rusunawa," ujar Tito.Tito mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan wali kota setempat agar mengabulkan permintaan ormas dan warga setempat tersebut."Kami dari kepolisian hanya bisa mengimbau, tapi tadi ketika saya ke sana sudah saya sampaikan ke wali kota, dan beliau setuju," tegasnya.

Tito berikan nasihat ke warga Kp Pulo

Selasa sore kemarin, Irjen Tito menemui warga Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat. Dia didampingi istri dan jajarannya."Saya datang bersama teman dari polda dan ibu-ibu bhayangkari, pak walikota, ketua relawan merah putih. Kedatangan kita ini bentuk kepedulian kita, kebetulan ini Ultah Bhayangkari. Nanti kita akan bagikan paket, dari Polda ada," ujar Tito di Rusunawa Jatinegara Barat.Menurutnya, dengan adanya rusun ini, permasalahan banjir yang diderita warga Kampung Pulo bisa terselesaikan. "Semua persoalan banjir di Kampung Pulo yang sudah berpuluh-puluh tahun mudah-mudahan bisa kelar," katanya.Tito juga meminta kepada warga yang baru menempati rusun ini bisa mengubah kebiasaan membuang sampah di sungai."Kita memahami bahwa ibu-ibu mengalami perubahan, dari tinggal di pinggir kali ke tempat baru, ada positif dan negatifnya. Kalau di sana buang sampah main lempar-lempar saja, sakit perut tinggal jongkok, kalau di sini lebih teratur dan lebih bersih. Ibu dan bapak pasti mengalami perubahan," katanya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara

Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara

Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Ngegas Kritik Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Jawaban Balasan Putra Sulung Presiden Jokowi

VIDEO: Ahok Ngegas Kritik Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Jawaban Balasan Putra Sulung Presiden Jokowi

Gibran Rakabuming Raka tak mempemasalahkan kritik keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Baca Selengkapnya