Ahok tolak perantau datang ke Jakarta kecuali miliki keahlian
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak melarang perantau mencari pekerjaan ke Ibu Kota. Apalagi, mereka yang datang memiliki keahlian khusus, termasuk para asisten rumah tangga yang dibutuhkan warga Jakarta.
"Ya, memang harus ada keahlian kan. Termasuk para asisten rumah tangga kan juga punya keahlian, masak, nyuci, ngepel. Itu banyak orang kota yang butuh," kata Ahok di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7).
Namun, Ahok meminta perantau yang tidak mendapatkan pekerjaan agar kembali ke daerah asalnya. Sebab, mereka dinilai bakal dapat hidup layak di kota asalnya, serta tidak membangun permukiman kumuh di Jakarta.
Sementara untuk mengantisipasi membeludaknya pendatang, lanjut Ahok, Pemprov DKI telah mempersiapkan sejumlah transportasi massal. Antisipasi ini agar kedatangan mereka tidak menimbulkan kemacetan akibat bertambahnya volume kendaraan.
"Enggak masalah kalau padat. Kan emang kita siapin buat transportasi massal," ujar Ahok.
Diketahui, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta sebelumnya telah memprediksi, jika nantinya akan ada sekitar 70.000 orang pendatang baru masuk ke DKI Jakarta, saat arus balik Lebaran tahun 2015 ini.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya