Ahok salahkan pemerintah pusat karena gagal konversi BBM ke BBG
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) menyalahkan pemerintah pusat terkait gagalnya program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBM). Padahal, hal tersebut membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi BBM yang mencapai Rp 300 triliun.
Ahok mengatakan saat ini masyarakat enggan berpindah dari BBM ke BBG Lantaran harga BBM subsidi memiliki selisih yang tipis dengan harga BBG, dan lebih mudah didapat.
"Sekarang orang enggak mau konversi ke gas, gagal. Karena harga gas dan BBM bersubsidi itu hampir mirip. Coba kalau bensin Rp 10 ribu, gas Rp 3.500-5.000 aja orang akan pindah ke gas. Program pemerintah belum jalan, kalau planning itu sudah dihapus, mesti ada unsur maksa gitu, karena unsur ekonomi. Karena orang Jakarta kan itung-itungan duit," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/8).
Untuk itu, Ahok bakal mempercepat pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Selain itu, mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan Pemprov DKI juga bakal mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal, sehingga mengurangi beban subsidi pemerintah.
"SPBG dipercepat nanti, sistem itu dikejar. Kami ingin setiap 10 menit ada bus, termasuk ada bus tingkat gratis. Untuk membuat orang di tengah kota itu bisa naik bus tingkat gratis," pungkas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya