Ahok pamerkan hasil kerja Jokowi ke PM Mesir besok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) rencananya akan mengunjungi Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Jakarta Utara, bersama Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab.
Kunjungan ini untuk melihat cara Presiden Joko Widodo merelokasi warga di kawasan Waduk Pluit semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Mereka pengen tahu kisah sukses Pak Jokowi. Aku kan cuma Wakil Gubernur, Pak Jokowi kan Gubernur yang dipinjemin jadi presiden," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4).
Sebelumnya, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Muhammad Mawardi mengungkap, rencana kunjungan tersebut gagal karena PM Ibrahim dijadwalkan hadir dalam pertemuan Liga Arab. Peninjauan ditunda besok, Kamis (23/4), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya batal (peninjauan) hari ini. Jadinya besok, karena pemerintah Mesir ada pertemuan Liga Arab di JCC," jelasnya? di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4).
Dia menambahkan, permintaan peninjauan sebenarnya datang dari Perdana Menteri Arab Saudi. Mereka ingin melihat Pemprov DKI Jakarta menangani kawasan kumuh.
"Pemerintah Mesir memang mau melihat daerah kumuh dan penanganannya oleh DKI seperti apa. Besok rencananya ke Waduk Pluit dulu baru melihat rusun Muara Baru," tutup Mawardi.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca Selengkapnya