Ahok minta KPK dan PPATK telusuri gaya hidup pejabat DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri gaya hidup pegawai negeri sipi (PNS) di lingkungan DKI Jakarta. Baik itu mereka pejabat eselon I, II atau pejabat yang ditunjuk sebagai kepala dinas di lingkungan Pemprov DKI.
"Tolong (KPK dan PPATK) cek gaya hidup pejabat DKI Jakarta," kata Ahok dalam sambutannya di acara 'Demokrasi Tanpa Korupsi' yang digelar ICW di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (14/12).
Menurut Ahok, pihaknya telah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan KPK dan PPATK. Bahkan, kata Ahok, dia akan meminta PPATK untuk memelototi setiap kepala dinas bertransaksi di atas Rp 25 juta.
"Semua keputusan kita ada dasarnya. DKI Jakarta kerjasama dengan KPK, kemudian dengan PPATK mau bikin MoU. Setiap transaksi tak boleh tarik Rp 25 juta setiap kepala dinas," jelasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAlasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnya