Ahok dukung BBM naik asal ada kompensasi untuk rakyat miskin

Merdeka.com - Rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM bersubsidi, disepakati Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun, Ahok menghendaki supaya pemerintah juga memberikan kompensasi untuk rakyat.

"Harusnya memang begitu, inti BBM ini cabut subsidi saja boleh, asal ada enam jaminan. Pendidikan kesehatan perumahan, transportasi, tempat usaha dan sembako itu penting," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/4).

Menurutnya, jika tidak ada jaminan terhadap enam komponen tersebut maka rakyat akan sengsara dan kelaparan. Oleh karenanya, pemerintah harus memikirkan ulang kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Kalau kamu enggak ada itu, enggak bisa naikin BBM. Mati rakyat! Mati," tandasnya.

Sebelumnya, Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium untuk menyelamatkan kondisi fiskal nasional.

Belakangan terbukti bahwa kebijakan tersebut belum matang dan bukan keputusan final. Hal itu disampaikan sendiri oleh Presiden SBY saat tiba di Tanah Air, setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke beberapa negara belum lama ini.

"Apakah memungkinkan secara teknis di lapangan diberlakukan sistem dua harga itu, kalau memang tidak memungkinkan, resikonya terlalu besar, tentu tidak mungkin itu pemerintah pilih," kata SBY beberapa waktu lalu.

Dari kondisi tersebut mulai terlihat keragu-raguan pemerintah menjalankan kebijakan ini. Dengan alibi masih melakukan kajian dan menghitung dampak turunannya agar tidak memberatkan masyarakat, pemerintah justru menghembuskan wacana baru. Yakni menerapkan satu harga jual untuk premium dengan kemungkinan menaikkan harga.

Kalaupun dijual satu harga dan terjadi kenaikan harga BBM, pemerintah berjanji tidak akan lebih dari Rp 6.500 per liter.