Ahok bikin internal Golkar dan PDIP pecah
Merdeka.com - Magnet popularitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jelang Pilgub DKI 2017 tidak diragukan lagi. Di sejumlah survei, nama Ahok jauh melejit meninggalkan pesaing terberatnya Yusril Ihza Mahendra, bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Wajar, dengan tingkat popularitas yang tinggi dan modal incumben membuat partai politik kesengsem dengan sosok Ahok. Meskipun Ahok pilih maju lewat jalur independen, partai seperti Hanura, NasDem tegas mendeklarasikan dukungannya terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Bahkan partai politik sekelas Golkar pun tengah menjajakan diri untuk mendukung Ahok di Pilgub DKI yang akan digelar pada Februari 2017 mendantang. Hanya saja, dukungan Golkar terhadap Ahok masih terpecah. Ada yang sepakat, banyak juga yang menolak.
Plt Ketua DPD Golkar DKI Yorrys Raweyai salah satu yang ngotot mendukung Ahok. Menurut dia, seluruh kader wajib mentaati keputusan partai untuk mendukung Ahok. Dia jamin, dalam Musda Golkar DKI Jakarta yang akan digelar pekan ini, seluruh kader sepakat dukung Ahok.
"Itu keputusan politik dari atas sampai ke bawah, wajib hukumnya (dukung Ahok). Golkar itu memiliki kewajiban untuk memberikan dukungan kemenangan Ahok. Soal dia mau pakai independen atau partai politik, itu bukan soal. Yang penting mendukung. Kalau kita sama NasDem dan Hanura cukuplah, coba hitung saja. Itu kan soal pilihan politik saja," kata Yorrys di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (13/6).
Sementara Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Zainuddin alias Oding membantah kabar bahwa partainya telah mendukung Ahok untuk Pilkada 2017 mendatang. Mengingat masih adanya perbedaan pendapat di antara para kader, khususnya di DKI Jakarta.
"Apapun yang diputuskan oleh Golkar, setiap kader dan pengurus harus satu suara. Namun dalam proses pengambilan keputusan ini kan boleh berbeda-beda pendapat, dan sekarang ini keputusan belum ada," kata Oding.
Dia mengaku belum mengetahui adanya rencana deklarasi yang kemungkinan dilakukan saat buka bersama besok, Selasa (14/6) atau pada Musyawarah Daerah (Musda) Minggu (19/6). Namun, anggota DPD Golkar DKI Jakarta ini tetap akan mengikuti keputusan partai berlambang pohon beringin ini.
"Kami melihat dulu proses mekanisme partai. Kemudian diambil keputusan. Apa pun keputusan itu harus kami ikuti," tutupnya.
Tidak cuma Golkar yang dibuat Ahok galau.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaAhok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnya