Ahok akui Jakarta masih dikepung genangan saat musim hujan
Merdeka.com - Memasuki puncak musim hujan, Jakarta kembali dalam bayang-bayang banjir. Beberapa hari diguyur hujan, sejumlah wilayah tergenang. Padahal sudah sejak lama Pemprov DKI Jakarta melakukan sederet upaya antisipasi untuk mengatasi banjir.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku telah mengetahui laporan ada sekitar 57 titik yang berpotensi terjadi genangan. Pria yang akrab disapa Ahok ini menilai ada beberapa daerah yang saluran penghubungnya tertutup sampah.
Selain sampah, pembangunan infrastruktur semisal jalan raya juga kerap tidak memperhatikan posisi saluran air, sehingga menutup saluran tersebut, seperti yang terjadi di Wilayah Matraman, Jakarta Timur.
"Ada 57 (titik genangan) yang dipetakan. Nah ini kan semua saluran penghubung kan semua tertutup. Ini yang kita mau gali terus. Malah banyak juga jalan yang nutupin saluran air kayak Matraman yang macet sekarang. Itu pasti kerendem, makanya kita bikin tembusan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (25/1).
Kemudian, katanya, selain di Matraman, tanggul laut sepanjang 65 kilometer di pantai utara Jakarta belum terbangun sehingga saat hujan deras, daerah tersebut menjadi langganan banjir.
"Memang yang paling masalah kalau hujan terus menerus dan laut lagi pasang karena tanggul 65 kilo meter belum siap semua tapi begitu dia surut pasti turun air. Sekarang kamu lihat di Jakarta genangan masih ada enggak? Ada," tegasnya.
Berbeda di Timur dan Utara, bila di Selatan, seperti di Jalan Gatot Subroto, banyaknya gedung baru yang tidak membangun water trap dan tidak membuat saluran air sendiri.
Lebih parah lagi, katanya, gedung-gedung baru itu tidak membuat saluran sendiri untuk pipa listrik dan fiber optiknya, namun ditaruh di gorong-gorong yang seharusnya menjadi saluran air.
"Karena pembangunan gedung yang baru ini enggak bangun water trap. Semua saluran, pipa listriknya, fiber optiknya dia enggak bikin saluran sendiri, dia taruh di selokan. Nah lubang-lubang kali air juga kecil. Nah sekarang kita lagi cari untuk diperbesar," terang orang nomor satu DKI ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca Selengkapnyaokowi melihat tak ada penumpang yang berdesak-desakan di Statiun Pasar Senen.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca Selengkapnya