Ahok: 17 Persen takjil Ramadan di Jakarta mengandung boraks
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, menurut laporan dan data yang dimilikinya, sekitar 17 persen takjil atau jajanan khas berbuka puasa, yang dijual di ibu kota mengandung bahan berbahaya seperti boraks.
Maka, dirinya mengimbau agar dilakukan penertiban terhadap para penjual jajanan takjil berbahaya itu, karena dapat mengancam kesehatan warga yang mengonsumsinya.
"Kamu tahu nggak sekarang takjil itu 17 persen yang ada di DKI mengandung boraks. Makanya mau ditertibkan. Karena nanti banyak yang bisa kena kanker. Nanti bisa banyak warga yang mati loh," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6).
Ahok bahkan mengaku kaget dengan adanya laporan tersebut dari jajarannya yang melakukan penelusuran di lapangan. Dirinya tak menduga di bulan suci Ramadan ini masih ada saja oknum-oknum pedagang yang berbuat curang.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat nanti Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan menertibkan para pedagang nakal takjil yang diduga menjajakan dagangannya dengan bahan-bahan berbahaya tersebut.
"Kita semua dengan lugu ambil, merasa ini sesuatu yang baik. Kita mana terpikir bulan puasa ada orang yang begitu. Karenanya akan kita tertibkan agar bisa kita atur," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga berharap bulan Ramadan dapat membawa kedamaian untuk semua masyarakat.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca Selengkapnya