88 Sekolah di DKI Ditutup Karena Temuan Kasus Covid-19 Kembali Dibuka
Merdeka.com - Sebanyak 88 sekolah di Jakarta telah kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) setelah sempat ditutup karena temuan kasus positif Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, data terakhir sekolah dengan konfirmasi positif Covid-19 masih berjumlah 90 sekolah. Dengan demikian, tersisa 2 sekolah masih menghentikan aktivitas di sekolah.
"Dari 90 sekolah yang sempat ditutup, sekarang tinggal dua sekolah yang masih ditutup. kami masih melaksanakan PTM 100 persen.
Riza berujar, kapasitas pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah Jakarta tetap 100 persen. Langkah tersebut dinilai tidak menyalahi atutan.
Sebab, merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri, pelaksanaan PTM dengan kapasitas 50 persen ada di status PPKM Level 3. Sedangkan di Jakarta, berstatus PPKM Level 2.
Selain itu, cakupan vaksinasi terhadap pelajar, tenaga pendidik, tenaga kependidikan di Jakarta telah melampaui 80 persen.
"Jadi sekali lagi kita tetap memberlakukan, tidak bermaksud mengabaikan peningkatan Covid atau Omicron, kita harus memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak kita," kata Riza, Jumat (28/1).
Dia menuturkan, memaksa kegiatan PTM dihentikan dan kembali belajar jarak jauh (belajar melalui daring) membuat pembelajaran tidak optimal. Tidak semua peserta didik dapat menerima pelajaran secara mandiri hanya melalui pembelajaran jarak jauh. Begitu juga dengan kemampuan orang tua.
Riza berpandangan, tidak setiap wali dari peserta didik memiliki kapasitas atau keilmuan untuk mendampingi peserta didik selama belajar.
"Tidak semua orang tua bisa mengajarkan ilmunya, waktunya dengan baik anak-anak di rumah jadi butuh orang-orang profesional, yaitu guru-guru di sekolah," ungkapnya.
Meski demikian, Pemprov DKI tidak memaksa jika orang tua keberatan anaknya mengikuti PTM dan memilih pembelajaran jarak jauh.
"Jadi semuanya ini sukarelawan, tidak ada paksaan dari pemerintah pusat maupun DKI," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya