488 Puskesmas di Jakarta Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan 488 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) telah teregistrasi sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sudah melaksanakan vaksinasi hari ini.
"Yang saat ini sudah teregister secara sistem 488. Mulainya kapan? Tergantung faskes masing-masing sesuai dengan yang teregister di tempatnya masing-masing. Contoh hari ini tadi sebagian puskesmas sudah mulai, RSCM sudah mulai, RSUD Cengkareng sudah mulai, silakan. Kita berikan kebebasan sesuai aturan yang berlaku," ujar Widya di Balai Kota, Kamis (14/1).
Sementara itu, Widya menyebutkan DKI telah menerima 120.040 dosis vaksin Sinovac. Vaksin-vaksin itu kemudian didistribusikan ke Puskesmas di 5 kota administrasi. Nantinya, kata Widya, rumah sakit yang akan melaksanakan vaksin akan mengambil jatah masing-masing di Puskesmas dengan kecamatan yang sama.
Selain itu, kesiapan Pemprov melaksanakan vaksinasi Covid-19 ditunjukkan dengan menyiapkan 21 rumah sakit rujukan sebagai langkah antisipasi efek samping dari vaksin.
"Kita siapkan 21 rumah sakit rujukan, perawatan sekiranya ada masalah di lapangan," ujar Widya.
Widya menjelaskan, sumber daya manusia di setiap fasilitas kesehatan DKI telah berpengalaman mengantisipasi kejadian peristiwa setelah vaksin. Untuk itu, ia memastikan regulasi yang telah dibuat mampu menangani potensi efek samping dari vaksinasi Covid-19 ini.
Ia kemudian memastikan lebih dari 1.400 vaksinator yang tersebar di DKI secara rutin menjalani pelatihan. Ia tidak menampik, latihan untuk menyuntikkan cairan vaksin kepada orang kali ini cukup intens, karena dalam skala sangat besar.
"Kita bersama Kemenkes berikan pembekalan kepada lebih 1.400 orang yang siap berikan layanan imunisasi," sebutnya.
Sementara itu jumlah masyarakat yang akan menerima vaksinasi Covid-19 di ibu kota mencapai 7,9 juta orang. Menurut Widya, data tersebut berdasarkan batas usia antara 18-59 tahun. Selain itu, jumlah tersebut vaksinasi terbanyak yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Ini merupakan sasaran vaksinasi terbanyak, karena kami pernah melakukan vaksinasi secara program massal gini paling banyak sekitar 2 juta," kata Widyastuti.
Dengan jumlah tersebut, dosis vaksin yang dibutuhkan yakni sekitar 15-16 juta. Menurut Widyastuti hal tersebut guna mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya