4 Keluhan Anies-Sandi gara-gara warisan masa lalu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memang belum setahun memimpin ibu kota. Tapi mereka tak segan melontarkan kritikan-kritikan tajam terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin DKI sebelumnya.
Bukan sekadar kritikan, mereka juga mulai mengeluhkan kebijakan yang diwariskan pemimpin sebelumnya. Mereka menyebutkan kebijakan dari pemimpin sebelumnya merugikan masyarakat. Apa saja yang Anies dan Sandiaga keluhkan dari warisan pemimpin sebelumnya?
Program infrastruktur Ahok molor bikin Jakarta macet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluhkan karena enam program infrastruktur yang dimulai pada era Basuki Tjahaja Purnama molor. Akibat keterlambatan pembangunan tersebut akhirnya warga Ibukota harus mengalami kemacetan. Adapun enam program tersebut adalah flyover Pancoran, simpang tak sebidang Bintaro Permai-rel kereta api, simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, underpass Kartini, underpass Mampang-Kuningan, dan underpass Matraman-Salemba. Dari 6 proyek tersebut memang sudah diresmikan Anies maupun Sandiaga dan sudah bisa dinikmati masyarakat.
Anies menuding pemimpin sebelumnya menjadi penyebab makin macetnya jalanan ibu kota. Sebab, banyak proyek infrastruktur yang diteken pemerintahan terdahulu. Bahkan, kala itu dia menyebutkan ada 10 titik pembangunan yang dikerjakan tanpa melalui prosedur seharusnya. "Ada 10 titik pembangunan infrastruktur, 10 titik tidak pernah dilakukan amdal lalin, analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas. Sehingga proyek-proyek itu dilakukan mempunyai dampak lalulintas yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya," katanya.
Anies kritik koridor 13 tak terintegrasi
Koridor 13 Ciledung-Tendean dibangun pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan diresmikan oleh Djarot Saiful Hidayat. Mendapat kritikan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia merasa tak nyaman dengan jalur khusus angkutan massal itu. Dia menyindir, pembangunan Koridor 13 tidak didesain secara matang karena tak bisa mengintegrasikan dengan angkutan lain. "Jadi kalau mau contoh yang tidak terintegrasi, ini contoh paling sempurna dibangunnya baru, tapi tidak memikirkan integrasinya," kata Anies sambil menunjuk ke arah jalur yang berada tepat di belakang posisinya berdiri, Jumat (22/12) lalu.
Anies menyayangkan warga yang menaiki Transjakarta Koridor 13 tidak bisa langsung pindah ke moda transportasi kereta di Stasiun Kebayoran. Mereka harus berjalan beberapa menit dari Halte Kebayoran Lama untuk menuju stasiun. "Jadi penumpang busway kalau mau pindah ke kereta api setengah mati keluarnya," sambungnya.
Anggaran membengkak
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 DKI yang kala itu mencapai Rp 77,11 triliun banyak menuai kritikan. Saat itu banyak yang menyalahkan Anies-Sandiaga karena membengkaknya anggaran daerah dari tahun sebelumnya. Ditambah banyaknya anggaran-anggaran bernilai fantastis. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seakan tidak mau disalahkan akibat bengkaknya anggaran tersebut.
Dia menegaskan, banyaknya anggaran dibuat pada saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. "Silakan, silakan, (evaluasi) bagus banget. Enggak ada masalah. Kan sebagian juga dari zamannya Pak Ahok dan Pak Djarot yang dimasukkan. Jadi kita enggak mau memecah belah, pokoknya intinya kita fokus untuk warga yang marjinal, warga yang selama ini belum tersentuh," ungkap Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/11).
Kali Item warisan masa lalu
Ini kritikan terbaru. Kali Sentiong atau yang lebih dikenal dengan kali item sedang ramai diperbincangkan publik, bukan karena keindahannya melainkan aroma bau busuknya. Untuk menghindari bau menyengat pemprov melakukan penutupan Kali Item dengan jaring. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru melainkan masalah bertahun yang diwariskan padanya.
"Ya nomor 1, problem ini bukan problem yang munculnya bulan lalu. Ini adalah masalah yang sudah menahun dan di masa-masa lalu tidak diselesaikan. Jadi, kami terima warisan masalah ini," kata Anies di Ragunan, Selasa (24/7/2018)
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSandiaga Ungkap Situasi Kabinet Masih Asyik
Sandiaga Uno memberikan penjelasan terkait dinamika politik akhir-akhir ini, seperti kondisi target perolehan suara di Jabar.
Baca SelengkapnyaPuji Setinggi Langit JK, Anies Sindir Sosok Karbitan: Belimbing Belum Matang Dimakan Sakit Perut, Asem
Anies memuji kinerja JK saat menjabat wapres yang bisa mengimbangi kerja presiden
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Nilai Pemilu Bukan Seperti Sepak Bola: Kompetisi Demokrasi, Dampaknya pada Kebijakan
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaAnies: Presiden dan Mendagri Tegur Pemda Batalkan Agenda Kampanye Sepihak
Kampanye merupakan kegiatan konstitusional, berbeda dengan urusan konser dan urusan non pemilu lainnya.
Baca SelengkapnyaCerita Anies jadi 'Jomblo' Ditinggal Sandiaga sampai Sebut Riza Partner Terbaik
Anies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani
Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca SelengkapnyaDidukung Surya Paloh jika Ingin Maju Pilkada DKI, Ini Jawaban Anies
Anies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSandiaga usai Ditertawakan soal PPP Tak Lolos ke DPR: Pak Jokowi Bilang Banyakin Doa
Sandiaga Uno menanggapi santai dijadikan tertawaan Presiden Jokowi dan para menteri kabinet soal PPP yang gagal masuk DPR RI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya