14 Jam diperiksa, status wakepsek cabul masih saksi
Merdeka.com - Setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 14 jam, T, wakepsek salah satu SMA di Jakarta Timur masih menyandang status sebagai saksi. T sendiri dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap MA (17) murid sekolah itu.
"Status wakepsek (T) masih sebagai saksi, belum tersangka," ujar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/3).
Rikwanto mengatakan jika dibutuhkan, T nantinya akan dipanggil penyidik kembali.
Kemudian, setelah wakepsek yang dipanggil penyidik, Selasa (5/3) kemarin, kini giliran Kepala Sekolah dan dua guru lainnya yang akan diperiksa.
"Hari ini giliran yang diperiksa, kepala sekolah dan dua guru TU yang diperiksa penyidik. Saat ini sedang diperiksa," terang Rikwanto.
Rikwanto juga mengatakan pemeriksaan terhadap kepsek dan dua guru tersebut yakni untuk dimintai keterangan seputar apa yang diketahuinya mengenai kejadian tersebut.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, seorang wakil kepala sekolah sebuah SMU di bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur yang seharusnya menjadi panutan siswa, justru menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap MA (17), seorang siswi kelas XII.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaDia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca Selengkapnya