Viral Kisah Anak Sopir Taksi di Bandung Kuliah S2 di AS, Dulu Cari Beasiswa di Warnet

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Seorang anak sopir taksi di Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Ilham Nugraha mampu meraih mimpinya untuk melanjutkan pendidikan S2-nya ke luar negeri. Kisahnya begitu menginspirasi. Ia berhasil lolos masuk universitas ternama Amerika Serikat, Cornell University, yang berada di New York, Amerika Serikat.

Tak mudah bagi Ilham untuk bisa berkuliah di universitas tersebut mengingat kondisi perekonomian keluarganya yang pas-pasan. Beragam cara ia lakukan, termasuk menyisihkan uang saku dan mencari pekerjaan sampingan demi bisa mengangkat derajat keluarganya melalui pendidikan.

Dilansir merdeka dari dream.co.id, Senin (7/3), berikut kisah inspiratifnya.

Cari Beasiswa di Warnet

anak sopir taksi di bandung tembus kuliah di amerika

Saat lulus sekolah pada tahun 2017 lalu, Ilham bermimpi bisa melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Namun ia menyadari jika perekonomian keluarganya terbatas.

Di sisi lain, Ia merasa jika langsung bekerja, dirinya tidak bisa membawa nilai bagi keluarga ke depannya.

Berbekal tekad yang kuat, akhirnya Ilham memberanikan diri mendaftar kuliah di kampus negeri melalui jalur beasiswa Bidikmisi. Ia pun memanfaatkan keberadaan warnet untuk berburu beasiswa hingga diterima di dua universitas bergengsi di Indonesia, yakni SBM (School of Business and Management) Institut Teknologi Bandung, serta jalur mandiri UGM jurusan Hubungan Internasional.

“Saya nyari-nyari caralah. Kebetulan warnet udah di mana-mana jadi ya bisa lewat warnet juga saya cari-cari ya, ya istilahnya kita kan googling gitu ya, gimana caranya (dapat) beasiswa segala macam,” kenang Ilham.

Nabung Tiga Tahun Untuk S2 di Amerika

Kuliah di Amerika masih menjadi tujuan mimpinya. Ilham mengaku menabung tiga tahun agar bisa berkuliah di negeri Paman Sam itu.

Selama berkuliah S1, Ilham banyak mencari penghasilan tambahan melalui kegiatan riset bersama dosen. Usahanya tak sia-sia, selama tiga tahun menabung akhirnya uang untuk tes IELTS sebagai syarat mendaftar di Cornell University terkumpul. Ilham diketahui lulus dari ITB di tahun 2020

“Proses ini jadinya cukup melatih saya juga untuk bertahan di tengah keterbatasan yang ada. Jadi di tengah banyaknya keterbatasan, saya masih bisa untuk berkembang. Nah, itulah yang saya pelajari,” katanya.

Tes IELTS Hanya Sekali

anak sopir taksi di bandung tembus kuliah di amerika

Uang dari hasil menabung akhirnya Ilham pakai untuk mengikuti tes IELTS. Hebatnya, ia mampu lulus hanya dalam satu kali tes.

Menurutnya, selama tiga tahun itu ia harus rela memotong biaya makan dengan mencari kupon makan siang gratis

“Kenapa saya sekali tembak (tes)? Karena ya kalau berkali-kali biayanya mahal ya,” kata Ilham sambil tertawa.

Pejuang Beasiswa

Perjuangan Ilham tak sampai di situ. Ia kembali berusaha mencari jalan untuk meraih beasiswa. Beruntung, ia diterima LPDP dan mendaftar di dua universitas yaitu Cornell University dan University of Chicago.

Namun dari hasil tes, Ilham akhirnya diterima di Cornell University dengan jurusan Administrasi Publik.

Walau sudah lolos beasiswa, Ilham masih harus mencari biaya untuk membayar aplikasi visa. Pasalnya, beasiswa tersebut baru akan mengganti pembayaran tersebut di kemudian hari. Beruntung ia memiliki teman yang bersedia meminjamkan uangnya untuk membantu Ilham membangun mimpi.

“Saya bilangnya, saya (pinjam) dulu. Nanti ketika LPDP sudah mencairkan dananya, nanti saya bayar lagi. Nah, mereka kebetulan mau gitu, itulah yang menolong,” kata Ilham.

Kuliah di Amerika dan Rajin Pakai Batik

anak sopir taksi di bandung tembus kuliah di amerika

Setelah melalui berbagai kendala, Ilham akhirnya mampu menginjakkan kaki di Amerika dan resmi menjadi mahasiswa S2 di Cornell University. Ia mengaku senang karena perjuangannya tak sia-sia.

“Sisanya sih ya seneng. Oh, gini ya Amerika? Saat itu mungkin habis hujan, jadi rada-rada gloomy, mendung. Yah, biasalah orang pojokan bandung tiba-tiba datang ke negara orang,” ceritanya sambil bercanda.

Saat menjalani kuliah, ia tidak pernah lupa dengan budaya Indonesia. Bahkan setiap Jumat, ia rutin memakai batik serta kopiah sebagai persiapan salat Jumat.

Kini Ilham terlibat sebagai asisten riset dalam lembaga The Worker Institute (TWI) di Industrial and Labor Relations, Cornell University, serta asisten dalam G20 Energy Transitions Working Group (ETWG).

Ingin Lanjut S3

Ilham mengakui bahwa tak ada impian yang bisa diraih tanpa adanya usaha dan kerja keras. Ia pun mengajak para pemuda agar tidak mudah putus asa dalam meraih impiannya, walau berada di tengah keterbatasan.

“Sungguh-sungguh cari informasi, kalau enggak ketemu, cari lagi ke tempat yang lain, Kalau bersungguh-sungguh pasti ketemu,” jelas Ilham.

Setelah menyelesaikan studi S2 di Cornell University, Ilham pun berencana melanjutkan studi S3. Ia berharap dapat kembali memperoleh beasiswa dan bisa kembali masuk universitas Ivy League.

Sebelumnya kisahnya sempat viral di media sosial usai kisahnya dibagikan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani melalui akun instagramnya.

(mdk/nrd)