Ramai Daging Sapi Palsu, Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Kenali Perbedaanya
Merdeka.com - Terungkapnya peredaran daging babi yang disulap jadi daging sapi di wilayah pinggiran Kota Bandung (pasar Kecamatan Banjaran, Baleedah, dan Majalaya) menimbulkan keresahan di masyarakat. Terlebih konsumsi daging sapi akan terus meningkat seiring menjelang datangnya hari raya Idul Fitri.
Tidak ingin masyarakatnya resah, Pemerintah Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat agar cermat memilih daging sapi yang sehat dan berkualitas. Melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung merincikan perbedaan antara daging sapi, daging babi dan daging celeng.
Daging Sapi
Humas Kota Bandung ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari keterangan tertulis di website Humas Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, selaku kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Jawa Barat menguraikan terkait daging sapi. Menurut Gin Gin, Daging sapi memiliki karakter berwarna merah tua, dengan serat daging yang kasar dan rapat.
Selain itu, tekstur daging sapi juga cenderung lebih kenyal dibandingkan dengan daging babi ataupun celeng. Menurutnya akan lebih terlihat jika kita menekan permukaan daging dengan jari, teksturnya yang kenyal, akan segera mengembalikan keadaan daging seperti semula setelah ditekan jari.
Selain itu, lemak dari daging sapi terlihat lebih tebal dan keras, serta memiliki aroma khas dari lemak sapi.
Daging Babi
Menurut Gin Gin, karakter daging sapi sangat berbeda jauh dengan daging babi. Gin Gin menjelaskan jika daging babi sendiri memiliki warna yang cukup khas, yaitu merah pucat. Seratnya tersusun halus dan cenderung renggang.
Untuk lemaknya sendiri, daging babi terlihat lebih tebal dan cenderung lunak (kenyal). Gin Gin menambahkan jika karakter utama daging babi adalah berbau amis yang kuat, bukan memiliki aroma yang khas seperti sapi.
Daging Celeng
Dilansir dari Humas Kota Bandung, Gin Gin juga menerangkan tentang ciri dari daging celeng. Dari segi warga sedikit berbeda dengan babi namun kontras dengan daging sapi, yaitu memiliki warna merah muda. Teksturnya cenderung kasar dan sangat berbeda dari kedua daging tersebut (sapi dan babi).
Bagian lemaknya sendiri daging celeng cenderung tipis dan memiliki aroma daging yang sangat amis atau anyir. Sehingga sangat terlihat jelas perbedaan dari daging-daging yang beredar di pasaran.
Tidak Ditemukan Daging Serupa Di Bandung
Ilustrasi Daging babi/ boldsky.com
Menurut Gin Gin setelah mendapatkan laporan pihaknya telah melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional di Kota Bandung. Pihaknya telah memeriksa daging-daging tersebut.
Menurutnya seperti yang dilansir dari website Humas Jabar, pihaknya tidak menemukan daging seperti yang diresahkan oleh masyarakat.
Namun ia mengajak masyarakat agar menjadi konsumen yang waspada dengan memilih daging sapi yang tepat.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya