Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PMI Kota Bandung Terima Donor Plasma Darah, Begini Syarat-syaratnya

PMI Kota Bandung Terima Donor Plasma Darah, Begini Syarat-syaratnya Ilustrasi donor darah. ©Shutterstock/Praisaeng

Merdeka.com - Plasma darah saat ini menjadi unsur penting dan paling banyak dibutuhkan untuk mengobati pasien Covid-19 bergejala. Seiring tingginya angka terkonfirmasi, stok plasma darah kian menipis.

Untuk meminimalisir hal tersebut, PMI Kota Bandung saat ini tengah membuka donasi bagi masyarakat yang ingin mendonorkan plasmanya. Namun, tak semua masyarakat bisa mendonorkan plasma darah.

Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bandung Uke Muktimanah, mengatakan, terdapat beberapa syarat bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan plasma darah. Berikut syarat-syarat yang perlu diperhatikan.

Bukan OTG dan Sudah Pernah Dirawat di Rumah Sakit

ilustrasi corona

©2020 Merdeka.com/shutterstock

Uke memaparkan jika syarat penyumbang adalah mereka yang pernah dirawat di rumah sakit (penyintas Covid-19), dan bukan Orang Tanpa Gejala (OTG). Menurutnya, kriteria tersebut bertujuan, untuk memberikan terapi guna meningkatkan antibodi bagi pasien Covid-19 yang tengah dirawat.

"Bagi yang ingin mendonorkan plasma darah itu ada ketentuannya, yaitu bukan OTG (orang tanpa gejala) dan pernah dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (19/1/2021) seperti dilansir dari Liputan6.com.

Badan Harus Sehat Dengan Hasil Tes Negatif

Syarat berikutnya adalah calon pendonor harus dalam keadaan sehat dibuktikan dengan hasil tes Covid-19 negatif. Tes yang digunakan harus swab test polymerase chain reaction (PCR) dan beberapa tahapan tes pemeriksaan lanjutan.

Berat badan juga harus sesuai standar. Waktu pendonoran adalah 2 sampai 12 minggu setelah dinyatakan sembuh.

"Berusia antara 18-60 tahun, berat badan di atas 50 kg, dan penyintas tersebut juga harus sudah negatif PCR-nya. Dan waktu mendonorkannya 14 hari setelah sembuh sampai dengan 12 minggu," ujarnya.

Metode Pengambilan

Proses pendoronan plasma darah nantinya akan menggunakan metode apheresis yang dibantu menggunakan mesin, mirip pengambilan trombosit di dalam darah. Mesin khusus tersebut nantinya bisa mengumpulkan plasma konvalesen.

"Seperti trombosit yang diambil, trombositnya saja. Kalau donor darah biasa itu darahnya diambil (seluruh komponennya) nanti diproduksi. Bedanya di situ saja," imbuhnya.

Uke juga menambahkan, dalam proses tersebut terdapat risiko, namun sangat kecil. Agar risiko bisa tertangani, syarat tersebut harus dipatuhi.

"Asal nanti kita memang seleksinya sudah benar-benar harus orang yang sehat, Karena tujuan pemberiannya agar donor yang berkualitas dan meningkatkan imun pada pasien," imbuh Uke.

Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen

Sebelumnya, pemerintah pusat telah mencanangkan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen pada 18 Januari 2021 lalu. Pencanangan tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Kepala BNPB Doni Monardo, Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Bagi pendonor yang siap dan memenuhi syarat, bisa mendatangi lokasi yang yang telah memenuhi sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM. Salah satunya, PMI Kota Bandung.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD

Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD

Bantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.

Baca Selengkapnya
PSI soal Temuan PPATK: Baiknya Dibuka ke Publik Secara Transparan

PSI soal Temuan PPATK: Baiknya Dibuka ke Publik Secara Transparan

Dengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.

Baca Selengkapnya
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Baca Selengkapnya
Permukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya

Permukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya

"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."

Baca Selengkapnya
DPR Apresiasi Polda Jatim yang Pantau Kesehatan  Petugas KPPS saat Pemilu 2024

DPR Apresiasi Polda Jatim yang Pantau Kesehatan Petugas KPPS saat Pemilu 2024

Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim.

Baca Selengkapnya
DPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3

DPD Bentuk Pansus Pemilu Dinilai Langgar UU MD3

Seluruh pimpinan dan anggota DPD yang menyetujui pembentukan pansus itu kecurangan pemilu harus diproses Badan Kehormatan DPD RI.

Baca Selengkapnya