Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemda Jabar Borong Ventilator Buatan Lokal untuk Tangani Covid-19, Ini Faktanya

Pemda Jabar Borong Ventilator Buatan Lokal untuk Tangani Covid-19, Ini Faktanya Vent I. Humas Provinsi Jawa Batat ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia membuat beberapa daerah melakukan langkah cepat untuk pengendalian wabah mematikan tersebut. Salah satu wilayah yang cukup aktif dalam meminimalisir dampak kemanusiaan adalah Provinsi Jawa Barat.

Provinsi yang dikepalai oleh Ridwan Kamil tersebut kini terus membantu tenaga kesehatan untuk menanggulangi wabah ini. Salah satunya dengan cara memborong Ventilator lokal (Vent-I) untuk pasien Covid-19. Vent I merupakan produk lokal garapan PT Pindad dan PT DI Persero.

"Insyaallah kebutuhan ventilator untuk Jawa Barat aman terkendali," kata Ridwan Kamil usai meninjau prototipe ventilator di hanggar PT DI, Kota Bandung via Humas Pemprov Jabar, Minggu (26/4).

Lulus Uji Produksi

vent i

Uji Coba Vent-I/Humas Pindad ©2020 Merdeka.com

Dilansir dari keterangan tertulis via Humas Pemprov Jabar, Ridwan Kamil memastikan jika Ventilator buatan PT DI dan Pindad tersebut sudah lolos uji kualitas produk.

Menurut Gubernur yang akrab dipanggil Emil itu, kepastian tersebut telah disampaikan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Akan Digunakan untuk Pasien Covid-19 yang Kesulitan Bernafas

vent i

Ridwan Kamil Mencoba Ventilator Vent-I

Humas PT DI ©2020 Merdeka.com

Emil juga menjelaskan, jika Ventilator lokal yang diberi nama Vent-I itu akan diklasifikasikan sesuai kebutuhan. Menurutnya salah satu yang darurat dari Pasien Covid adalah kesulitan bernfas, dan Vent-I buatan Pindad akan membantu pasien pada fase tersebut.

Sementara itu, untuk Ventilator portabel buatan PT DI akan diproduksi sebanyak 500 unit per minggu, dan dapat membantu pasien yang sakit tetapi masih mampu bernafas sendiri. Diketahui juga jika Vent-I (Ventilator Indonesia) merupakan hasil kerja sama antara PT DI dengan para peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB). "Kalau lancar segala rupanya, ini (Vent-I) bisa diproduksi minimum 500 unit per minggu atau sekitar 2.000 per bulan, perizinan juga sudah diproses dan lancar, termasuk tadi (produk)di PT Pindad yang fokus pada ventilator untuk yang susah bernapas, inilah kebersamaan BUMN," ujar Kang Emil.

Diberikan pada RS Rujukan Covid-19 Jabar

Menurut data dari Jabarprov.go.id, terdapat 105 rumah sakit rujukan Covid-19 yang akan mendapatkan masing-masing 1 Vent-I. Menurut Emil dari 105 RS itu, terdapat beberapa Rumah Sakit khusus yang menangani pasien gagal nafas dan akan mendapatkan empat sampai lima unit ventilator Vent-I.

"Kalau kita pilah lagi ada sekitar 50 rumah sakit yang membutuhkan ventilator khusus untuk pasien yang susah bernapas secara spontan atau sudah mengalami gagal napas. Per rumah sakit (itu) rata-rata dapat empat sampai lima unit, jadi (total) sekitar 250-an unit (untuk rumah sakit khusus tersebut)," tutur Emil.

Berharap Bisa Memenuhi Kebutuhan Ventilator Seluruh Indonesia

vent i

Vent-I Buatan PT DI

Humas PT DI ©2020 Merdeka.com

Ventilator buatan dalam negeri itu menurut papar Emil diharapkan bisa memenuhi kebutuhan Ventilator dari rumah sakit-rumah sakit di dalam negeri, khususnya yang fokus untuk penyembuhan pasien Covid-19.

"Inilah kekuatan di Indonesia, di Jabar, khususnya industri-industrinya luar biasa, dengan kebersamaan kita akan menang melawan COVID-19," ujar Kang Emil.

Persiapan Produksi Massal

Menurut salah satu produsen Vent-I, yaitu PT DI melalui Direktur Operasionalnya, Ridlo Akbar mengungkapkan jika PT DI ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan untuk industrialisasi alat kesehatan khususnya ventilator.

Menurutnya, bagian produksi PT DI tengah fokus untuk persiapan produksi berskala besar, Saat ini, timnya sedang melakukan reverse engineering guna memantau komponen yang tidak tersedia di dalam negeri.

Dengan begitu, diharapkan ketika izin produksi ventilator ini terbit untuk proses industrialnya, maka PT DI akan langsung mengejar target produksi 500 unit per minggu.

"Kalau dari schedule awal itu targetnya di minggu pertama Mei, karena sekarang kita masuk uji klinis setalah itu kita mulai produksinya," terang Ridlo.

Ridlo juga menargetkan jika PT DI dalam memproduksi Ventilator akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Bandung pada masa awal produksi. Selanjutnya, PT DI akan terus mengembangkan kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan Jabar, Indonesia, bahkan luar negeri (ekspor).

Selain itu, hal yang sama juga disampaikan oleh Abraham Mose selaku Dirut PT Pindad, menurutnya Pindad mampu memproduksi hingga 40 unit dalam satu hari dan prototipe dari ventilator untuk pasien yang sulit bernapas ini telah sukses diiuji cobakan di RSU Pindad. Saat ini pihaknya tinggal menunggu sertifikat dari BPFK.

"Tadi saat kunjungan, begitu melihat secara detail operasional ventilator produksi kami dan sudah dijelaskan oleh dokter, beliau (gubernur) begitu yakin dan memutuskan akan membeli ventilator produksi PT Pindad," ujar Abraham.

Saat ini, PT Pindad juga sedang menyiapkan lebih banyak material ventilator untuk mengantisipasi pembelian dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sebanyak 1.000 unit.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jebol Ventilasi Kamar Mandi, Tujuh Tahanan Kabur Seusai Sidang di PN Cianjur

Jebol Ventilasi Kamar Mandi, Tujuh Tahanan Kabur Seusai Sidang di PN Cianjur

Tujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini

Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini

Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya