Perkumpulan Pemasang PLTS Atap Indonesia Sambut Naiknya Permintaan Energi Terbarukan
Merdeka.com - Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya energi baru terbarukan, salah satunya adalah sinar matahari yang konsisten bersinar setiap hari. Data Kementerian ESDM yang terbaru menunjukkan bahwa berdasarkan ketersediaan lahan yang cocok untuk pemanfaatan energi surya melalui PLTS, mempunyai potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.300 GigaWatt.
Energi surya bisa menjadi penyedia utama kebutuhan listrik di Indonesia. Potensi PLTS atap yang dibangun di atas bangunan, seperti rumah, kantor dan fasilitas umum yang lain sangatlah besar, yang otomatis potensi pasarnya juga besar.
"Dari tahun ke tahun, tren masyarakat dalam menggunakan energi bersih semakin tinggi. Fenomena ini tidak bisa dibendung. Justru ini adalah peluang besar bagi industri energi baru terbarukan. Market PLTS atap surya sangat cemerlang di masa depan bagi para pelaku usaha yang bergerak penyedia listrik tenaga surya. Inilah dasar dari dibuatnya Perplatsi, Perkumpulan Pemasang PLTS Atap Seluruh Indonesia pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 di Jakarta," tegas Fabby Tumiwa, Ketua Dewan Pembina Perplatsi saat deklarasi di Sekertariat Perplatsi yang terletak di APINDO UKM Hub Gedung SMESCO Kementrian KUKM.
©2022 PERPLATSI
Fabby Tumiwa menambahkan bahwa Perplatsi dibentuk untuk mewadahi para pemasang PLTS atap yang mempunyai semangat mengembangkan ekosistem PLTS di Indonesia. Para pengusaha pemasang PLTS atap atau lazim disebut Solarpreneur adalah salah satu bagian ekosistem yang sangat penting dalam terciptanya energi bersih untuk memenuhi komitmen pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Perplatsi menjadi naungan para pemasang PLTS atap yang bersertifikat, dan mampu memberikan layanan instalasi PLTS atap yang mengutamakan keamanan dan kehandalan PLTS atap, selain itu memberikan jasa perawatan panel surya yang digunakan dalam menghasilkan energi listrik bersih.
"Dengan harga teknologi PLTS atap yang semakin kompetitif, terlebih panel surya bisa digunakan selama 25 tahun maka bisa dikatakan penggunaan PLTS atap akan bisa lebih murah dibanding listrik PLN. Untuk itulah implementasi Peraturan Menteri mengenai PLTS Atap harus berjalan dengan efektif di tataran masyarakat luas, agar tidak ada kebimbangan dan ada kepastian utamanya bagi para pelaku usaha penyedia lapangan kerja sebagaimana yang tergabung di Perplatsi ini," kata Fabby Tumiwa.
©2022 PERPLATSI
Di kesempatan yang sama I Gusti Ngurah Erlangga sebagai Ketua Umum Perplatsi mengatakan bahwa Perplatsi dibentuk untuk membantu mewujudkan energi hijau yang dicanangkan pemerintah Indonesia, dengan cara melakukan pemasangan PLTS atap di rumah-rumah dan fasilitas umum agar masyarakat bisa menjadi produsen listrik sendiri. Masyarakat harus lebih banyak mendapatkan edukasi mengenai PLTS atap, cara memasang PLTS atap, bagaimana manfaat pemasangan PLTS atap.
"Perplatsi mempunyai visi untuk menjadi wadah seluruh pemasang PLTS Atap seluruh Indonesia. Sedangkan misi dibentuknya Perplatsi adalah untuk pertama memajukan dunia energi terbarukan di masyarakat dan negara indonesia berlandaskan NKRI. Kedua untuk mengadvokasi kepentingan pemasang PLTS Atap di Indonesia. Ketiga untuk meningkatkan kapasitas para pemasang atap di Indonesia. Dan yang keempat untuk mendorong perkuatan ekosistem antar lembaga dan instansi untuk kepentingan pemasang PLTS Atap," tegas I Gusti Ngurah Erlangga.
Masyarakat Indonesia sudah berhak menghasilkan energi listrik sendiri, dimulai dari lingkungan terdekatnya, yaitu rumah dengan cara memasang PLTS atap. Energi surya yang dihasilkan itu bisa dijadikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di rumahnya, dan apabila energi itu berlebih atau sisa, maka ke depannya setiap masyarakat bisa mengekspor energi listrik ke PLN.
©2022 PERPLATSI
Beberapa tokoh energi nasional juga tergabung di Perplatsi antara lain Yohanes Sumaryo yang juga Ketua Umum PPLSA (Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap) sebagai Ketua Dewan Pengawas Perplatsi serta DR Marlistya Citraningrum sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Perplatsi maupun praktisi PLTS Atap di kepengurusan harian antara lain Yves Rumajar (RPS/Wakil Ketua Umum), Ardiyanto (Atonergi/Sekertaris Umum) dan Muhammad Firmansyah (Infien Energy/Bendahara Umum).
"Salah satu tantangan para pelaku usaha pemasangan PLTS Atap adalah di bidang perizinan dan metering exim yang saat ini terhambat dengan penyambungan di beberapa lokasi di Indonesia, karena itu kami mengimbau seluruh pelaku usaha PLTS Atap agar bisa bergabung dengan Perplatsi, sehingga menjadi wadah yang efektif dalam membela kepentingan industri dan pelaku usaha energi terbarukan pada khususnya. Perplatsi ini rumah bagi ribuan pelaku usaha yang meningkat tajam akibat booming energi terbarukan PLTS di Indonesia, apalagi Bali akan menjadi ajang tuan rumah G20 bagi dunia November nanti," tambah I Gusti Erlangga yang juga dikenal sebagai pelaku usaha BTI Energi di Bali.
Pertumbuhan energi terbarukan tidak akan dapat tercapai tanpa kolaborasi semua pihak termasuk PLN dan Kementrian Lembaga terkait. Karena itu Perplatsi mendorong agar adanya sinergi dengan pihak terkait agar tercapai sebuah iklim investasi yang kondusif dan tentunya dapat bermanfaat dalam memberikan azas kepastian pelayanan kepada masyarakat khususnya di PLTS Atap.
“Perplatsi siap untuk menjadi mitra kerja yang efektif bagi PLN. Tentunya yang sejalan dengan kepentingan dan harkat hidup orang banyak, baik di sisi pengguna maupun terkait langsung maupun tidak langsung pelaku industri energi terbarukan PLTS Atap. Bisa dibayangkan berapa tenaga kerja terkait yang bisa diserap atas pasar PLTS Atap yang terus membesar ini di seluruh Indonesia. Tapi tentunya tanpa dukungan semua pihak maka target pemerintah untuk transisi energi akan sulit dicapai," tutup I Gusti Ngurah Erlangga.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaRaih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Cara PLN Indonesia Power Ikut Lestarikan Gajah Sumatera Hampir Punah
Hal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaPotret Elektabilitas Capres-Cawapres Jelang Debat Terakhir Pilpres 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat terkahir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaPLTGU Jawa-1 Terbesar di Asia Tenggara Siap Beroperasi Penuh, Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton Per Tahun
Indonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaTuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca Selengkapnya