Nasi jinggo, kuliner pedas khas Bali
Merdeka.com - Bali oh Bali! Siapa sih yang tidak kepincut dengan pesona pulau dewata. Pulau yang terletak di antara Pulau Jawa dan Lombok ini menyimpan sejuta keindahan yang sayang untuk dilewatkan.
Selain keanekaragaman budaya, Bali juga memiliki banyak makanan khas yang patut dicoba. Contohnya saja nasi jinggo. Dalam istilah China, jinggo berarti Rp 1.500, sesuai dengan harga nasi ini.
Berita terkait: Wah, sedapnya sate lilit khas Bali!
Namun, kenaikan harga sembako, terutama beras, membuat para penjual kompak menaikkan harga nasi jinggo menjadi Rp 2000-4000. Untungnya, kenaikan harga tidak mengurangi minat warga maupun wisatawan untuk mencicipi kelezatan makanan khas Bali tersebut.
Ada beragam cerita seputar munculnya nasi jinggo. Kabarnya, nasi jinggo merupakan makanan favorit para Jenggo, pengendara sepeda motor yang biasa mampir sehabis plesiran malam di kawasan Kuta. Jika dilihat sepintas, makanan ini memang mirip nasi kucing khas angkringan Yogyakarta.
Bedanya, kedua makanan ini mempunyai isian dan bentuk bungkusan yang tidak sama. Nasi kucing berisi nasi rames, tempe kering, teri goreng, dan sambal goreng. Pembeli juga bisa menambahkan macam-macam lauk seperti babat, bandeng, sate puyuh, kepala, usus dan cakar ayam.
Sementara itu, seporsi nasi jinggo hanya berisi sekepal nasi, suwiran ayam atau daging, potongan tempe kecil-kecil, serundeng, dan sambal, yang kemudian dibungkus berbentuk kerucut lancip. Eits...Bagi Anda yang tidak kuat pedas, jangan coba-coba dengan sambalnya. Dijamin bikin lidah kepanasan!
Berlibur ke Bali kurang lengkap rasanya jika belum merasakan kenikmatan nasi jinggo. Anda bisa menemukan kuliner khas Bali tersebut di sepanjang kawasan Kuta, terutama mulai pukul 19.00 hingga larut malam. Disamping Kuta, beberapa daerah sekitar Ubud dan Denpasar juga sering dijadikan tempat mangkal pedagang nasi jinggo. Wuih, jadi ngiler nih!
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaUsai menyantap gudeg, mereka menyapa warga yang telah menunggu di depan rumah makan sembari membagikan kaus berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaWalaupun terlihat sederhana, namun cita rasa Nasi Gegok sungguh mewah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaMakanan khas yang satu ini ini memiliki aroma harum yang tentunya menggugah selera dan menjadi andalan masyarakat Padang Panjang sampai sekarang.
Baca Selengkapnya10 kuliner khas Malang yang wajib dikunjungi saat libur akhir tahun. Selain harganya yang terjangkau, rasanya juga akan membuat kangen saat kembali ke kota asal
Baca SelengkapnyaHidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa serta daun pandan ini menjadi menu andalan dalam memulai aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Jambi.
Baca SelengkapnyaSambal terasi sering dijadikan pelengkap untuk berbagai jenis hidangan, termasuk menu berbuka puasa, seperti nasi, lauk pauk, gorengan, dan banyak lagi.
Baca SelengkapnyaWarung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca Selengkapnya