Memohon keajaiban Dewi Kwan Im di Pagoda Watugong, Semarang
Merdeka.com - Di Semarang terdapat sebuah pagoda dengan bangunan indah yang populer sebagai tujuan wisata religi, yaitu pagoda Avalokitesvara Watugong.
Pagoda yang lebih dikenal dengan nama Pagoda Watugong ini terdiri dari tujuh lantai. Dengan tinggi mencapai 45 meter Avalokitesvara berhasil memecahkan rekor MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.
Pagoda Watugong juga disebut Pagoda Metakaruna atau pagoda cinta dan kasih sayang, sebab di dalamnya terdapat beberapa buah patung dewi Kwan Im yang dikenal sebagai dewi welas asih.
Pagoda ini memiliki arsitektur gaya Tiongkok yang menawan, didominasi warna merah dan ukir-ukiran naga, burung hong, serta kura-kura yang menjadi ciri khas bangunan China kuno. Selain desain pagoda yang sekilas tampak seperti Pagoda Shuikou yang ada di China.
Ciri khas dari pagoda ini adalah beberapa rupang (patung) Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru mata angin, melambangkan cinta kasih sang dewi yang tersebar ke seluruh penjuru bumi. Patung-patung ini dipercaya bisa memberikan berkah bagi siapapun yang memujanya.
Rupang dewi Kwan Im yang membawa anak perempuan biasa digunakan peziarah yang ingin mendapatkan anak perempuan. Begitu juga dengan rupang dewi Kwan Im yang sedang menggendong anak laki-laki, konon bisa mewujudkan harapan memiliki anak perempuan. Sementara rupang Dewi Kwan Im yang membawa bunga dan teratai konon bisa menjadikan peziarah enteng jodoh.
Di tingkat ketujuh terdapat patung Amitaba. Sementara di dekat pintu masuk terdapat rupang Buddha emas yang duduk bersila di bawah pohon, mengibaratkan Siddharta Gautama yang mendapat pencerahan di bawah pohon Bodhi.
Di pelataran kompleks pagoda terdapat dua buah gazebo yang teduh. Banyak wisatawan yang menyejukkan diri dari udara panas Semarang di sini.
Selain menjadi tempat bersembahyang pemeluk Buddha, saat hari libur Pagoda Watugong juga dikunjungi oleh wisatawan lokal yang sekadar ingin menikmati keindahan arsitektur Pagoda Watugong. Ada juga yang menjadikan pagoda ini sebagai lokasi untuk foto pre-wedding.
Pagoda ini memang bebas dikunjungi siapa saja. Pengunjung bahkan tidak dipungut biaya masuk. Biasanya berinisiatif melebihkan ongkos parkir sebagai sumbangan sukarela.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil Dampingi Sang Istri Ziarah ke Orangtua, Mayjen Kunto Arief Menunjukkan Tanah Kuburan yang Sudah Dipesan Buat Nanti
Mayjen Kunto Arief Wibowo tunjukkan tanah makam yang sudah 'dipesan' olehnya.
Baca SelengkapnyaMenengok Sejarah Masjid Agung Palembang, Warisan Peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam Abad 18
Kota Palembang memiliki ragam bangunan kuno yang sampai sekarang masih bisa dijumpai.
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Kampung Sekayu Semarang, Dulunya Jadi Pusat Pengepulan Kayu untuk Pembangunan Masjid Agung Demak
Di kampung Sekayu terdapat sebuah masjid yang lebih tua dari Masjid Agung Demak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsep Cak Imin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakai Anggaran IKN Rp400 Triliun
Seharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.
Baca SelengkapnyaDoyam Gerigu Ikon Baru Desa Semuntai
Begitu banyak potensi wisata yang dapat dikunjungi dan dinikmati di Kabupaten Paser. Salah satunya Doyam Gerigu, Desa Semuntai, Kecamatan Long Ikis.
Baca SelengkapnyaKaesang Kunjungi Rumah Pengasingan hingga Perenungan Bung Karno di Ende NTT
Kaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Petilasan Mbah Joget Penari pada Masa Kolonial Belanda, Ada di Puncak Bukit Kota Semarang
Tempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaDesa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia
Baca Selengkapnya