Langit biru di atas Kampong Phluk
Merdeka.com - Kampong Phluk adalah gugusan tiga desa yang dibangun di atas dataran banjir dari danau Tonle Sap, sekitar 16 km di sebelah tenggara Siem Reap, Kamboja.
Hutan mangrove yang tergenang itu dikelilingi daerah yang merupakan rumah bagi berbagai satwa liar, termasuk kera, kepiting, dan 3000 manusia. Rumah-rumah panggung di desa Kompong Phluk dibangun di atas tiang kayu setinggi antara enam sampai delapan meter.
Selama musim kemarau, ketika air danau menyurut, rumah-rumah di Kampong Phluk tampak menjulang setinggi 6 meter. Saat itu, kebanyakan penduduk desa memutuskan untuk pindah dari danau dan membangun rumah sementara. Lalu saat musim hujan tiba dan air mulai naik, warga kembali ke rumah permanen mereka di dataran banjir.
Danau Tonle Sap, sebagaimana dilansir amusingplanet, mengalami fenomena hidrologi yang unik selama musim hujan. Sungai akan berbalik arah dan mengisi danau. Fenomena ini disebabkan meningkatnya ketinggian air di Sungai Mekong dipicu mencairnya salju dan akumulasi air hujan di musim penghujan.
Akibatnya, luapan Sungai Mekong sampai ke Sungai Tonle Sap yang kemudian memperluas area permukaan danau lebih dari lima kali lipat. Luapan itu akhirnya juga membanjiri dataran banjir sekitar hutan sehingga mendukung ekosistem yang luar biasa kaya dan beragam.
Pada musim hujan, Danau Tonle Sap menjadi salah satu danau air tawar terbesar di Asia, yang mengalami perluasan ekspansif 12.000 km persegi. Lebih dari 100 jenis burung air termasuk beberapa spesies yang terancam dan hampir punah, lebih dari 200 spesies ikan, serta buaya, kura-kura, kera, berang-berang dan hewan liar lainnya mendiami hutan mangrove yang tergenang itu.
Danau ini juga merupakan sumber daya komersial yang penting, yang menyediakan lebih dari separuh ikan yang dikonsumsi di Kamboja.
Photos: alexcheban
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaSalah satu desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih ini dikenal sebagai kawasan pertambangan sejak zaman kolonial hingga menjadi rebutan beberapa negara.
Baca SelengkapnyaBegini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya