Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komunitas LayarKita, tempat berkumpulnya moviegoers di Bandung

Komunitas LayarKita, tempat berkumpulnya moviegoers di Bandung komunitas layar kita. ©2015 Merdeka.com/Dian

Merdeka.com - Bagi Anda para pecinta film sejati, komunitas ini rasanya sangat cocok dengan Anda yang hobi menonton film. Setiap pekan komunitas ini menyelenggarakan kegiatan nonton film gratis. Tak hanya berakhir di situ, setelah acara nonton film selesai para anggota akan berdiskusi mengenai film yang ditonton tersebut.

Adalah Komunitas LayarKita, sebuah komunitas yang menjadi sebuah wadah bagi para penikmat film di Bandung. Komunitas ini berdiri pada 1 Januari 2011 yang berawal dari kegemaran untuk menonton film dan mendiskusikannya.

"Sebelum berdiri nama LayarKita kita sudah berkegiatan di Museum KAA dari April 2009. Baru pada 1 Januari 2011 berdiri nama LayarKita. Dari situ kami mulai publikasi kegiatan kami media sosial dan mulai ada orang tertarik kemudian datang ikut bergabung," ujar Ketua Komunitas LayarKita Tobing Jr saat berbincang dengan Merdeka.com, Rabu (11/11).

Setiap pekan, komunitas ini menggelar kegiatan nonton film. Ada dua lokasi yang dijadikan tempat untuk menonton film yakni di Gedung Institut Francais D'Indonesie (IFI) Bandung di Jalan Purnawarman yang digelar setiap Senin sore dan Museum KAA setiap Selasa pukul 13.00 WIB.

"Kegiatan kami cuma nonton film saja dan mendiskusikan. Kita komunitas yang bergerak di bidang apresiasi. Jadi kami menonton, berdiskusi dan mengapresiasikan," kata Tobing.

Film yang diputar sendiri berasal dari berbagai genre film. Tak hanya film-film luar negeri, film Indonesia pun juga turut diputar. Sebagai catatan, film-film yang diputar di sini bukanlah film film mainstream yang diputar di bioskop.

"Ya kalau mau nonton film bioskop ya di bioskop saja, karena kami tidak boleh memutar film yang masih diputar di bioskop. Untuk jenis filmnya, filmya apapun, minimal filmnya bisa didiskusikan. Biasanya kita memutar film yang jadul-jadul, film yang di masa lalu sangat dikenal. Bahkan sampai sekarang masih dianggap sebagai film hebat. Biasanya film-film yang berada di awal awal abad tahun 30 sampai 50an. Film Indonesia juga kita putar seperti Naga Bonar tahun 80an kemudian Jembatan Merah tahun 70an juga kita putar. Jadi campur campur," paparnya.

Komunitas ini juga mengisi program di sejumlah radio di Bandung. Secara teknis hampir sama, mereka membahas film film kemudian didiskusikan bersama pendengar.

"Kami membahas film, ada tanya jawabnya. Misalnya alur ceritanya gimana, momen momen pentingnya gimana, pemainnya siapa, sutradaranya siapa," ucap Tobing.

Jumlah anggota Komunitas LayarKita di facebook saat ini ada lebih dari 800 member. Untuk sekali acara nonton, ada sekitar 20 sampai 30 orang yang datang. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga kalangan umum.

Jika Anda ingin bergabung dengan komunitas ini silakan datang langsung ke Gedung Institut Francais D'Indonesie (IFI) Bandung di Jalan Purnawarman setiap Senin sore dan Museum KAA setiap Selasa pukul 13.00 WIB. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak berbayar alias gratis.

Jika Anda masih penasaran dengan komunitas ini pantau saja kegiatan mereka di media sosial. Mereka sering memposting kegiatan mereka di media sosial. Untuk facebook yakni LayarKita dan twitter @LayarKita

" Siapapun yang ingin bergabung langsung datang aja saat ngumpul. Semua kegiatan LayarKita gratis dan terbuka untuk umum,"ungkap Tobing.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?

Film layar lebar apa saja yang sukses besar dari segi penjualan tiketnya?

Baca Selengkapnya
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gambar Toong, Bioskop Keliling yang Selalu Ditunggu Anak-anak Sunda Tempo Dulu
Mengenal Gambar Toong, Bioskop Keliling yang Selalu Ditunggu Anak-anak Sunda Tempo Dulu

Dulu gambar toong sempat viral di masanya, anak-anak yang ingin menonton diharuskan membayar sebesar Rp5 sampai Rp10 rupiah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kilas Balik Tragedi Bintaro, Tabrakan Kereta Api yang Disebut Mirip Kecelakaan Turangga Bandung
Kilas Balik Tragedi Bintaro, Tabrakan Kereta Api yang Disebut Mirip Kecelakaan Turangga Bandung

Dua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".

Baca Selengkapnya
10 Februari: Peringatan Hari Film Sedunia, Berikut Tujuannya
10 Februari: Peringatan Hari Film Sedunia, Berikut Tujuannya

Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.

Baca Selengkapnya
Pendukung Ganjar di Bekasi Pindah Haluan Dukung Prabowo-Gibran usai Nonton Debat Cawapres
Pendukung Ganjar di Bekasi Pindah Haluan Dukung Prabowo-Gibran usai Nonton Debat Cawapres

dalam debat kemarin Gibran dinilai jauh terlihat lebih cerdas dan sangat menguasai materi-materi

Baca Selengkapnya
Ingat Film Lupus, Begini Penampakan Rumahnya yang Luas Terbengkalai Banyak Semak Belukar
Ingat Film Lupus, Begini Penampakan Rumahnya yang Luas Terbengkalai Banyak Semak Belukar

Rumah itu dikabarkan milik salah satu pemeran dalam film 'Lupus'. Lokasinya berada di Bandung.

Baca Selengkapnya
Bioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam
Bioskop Keren dan Unik di Dunia, Tawarkan Area Outdoor hingga Fasilitas Berendam

Terdapat beberapa bioskop unik yang menawarkan pengalaman menarik.

Baca Selengkapnya
Bertemu Pengikutnya di Manado, Alam Ganjar Diskusi Soal Industri Kreatif
Bertemu Pengikutnya di Manado, Alam Ganjar Diskusi Soal Industri Kreatif

Alam pun ditantang untuk melakukan battle dance dan dirinya mempertontonkan aksi memukau yang membuat decak kagum dari penonton.

Baca Selengkapnya