Ini 7 pekerjaan yang berpotensi menghancurkan rumah tangga

Merdeka.com - Setiap profesi mengandung risiko tersendiri. Entah itu risiko yang berkaitan dengan kesehatan, kondisi mental karyawan, atau jumlah gaji yang didapatkan. Apakah risiko yang ditanggung sepadan dengan manfaat yang didapat, semuanya tergantung individu yang melakoni. Yang jelas selalu ada satu atau dua hal yang harus dikorbankan saat kita menjalani suatu pekerjaan.

Orang-orang yang menekuni 7 pekerjaan berikut juga harus mengorbankan satu hal penting dalam hidup mereka, yaitu hubungan asmara. Tak jarang hubungan pribadi mereka kandas seiring dengan karir yang melaju pesat.

Silakan simak uraiannya yang kami rangkum dari The Richest berikut.

Aktor

Para aktor dituntut untuk total dalam pekerjaan mereka. Jika mereka harus melakonkan adegan mesra dengan lawan main, maka mereka harus melakukannya dengan sebaik mungkin.

Untuk melakukan hal itu tentunya dibutuhkan kedekatan secara emosional dengan lawan main. Karena itulah biasanya para aktor yang berperan sebagai pasangan sengaja membangun kedekatan hingga berbulan-bulan sebelum proses pengambilan gambar atau pementasan dimulai.

Dan hal ini kadang membuat hubungan dengan pasangan masing-masing jadi berantakan. Siapa yang tidak cemburu kalau pasangan kita mesra-mesraan dengan orang lain?

Musisi

Musisi (apalagi yang tergolong sukses) merupakan profesi yang terkesan glamor di mata wanita. Kemampuan mereka untuk mengekspresikan perasaan melalui rangkaian nada seringkali menarik para wanita untuk mendekat. Karena itulah para musisi ternama selalu dikelilingi groupie.

Groupie yang fanatik biasanya bahkan tak segan untuk melanggar privasi sang musisi. Menguntit atau meneror orang terdekat sang musisi pun bisa saja mereka lakukan.

Tentunya hal ini membuat pasangan dan keluarga musisi jadi merasa terganggu. Tak sedikit pasangan musisi yang berpisah karena alasan seperti ini. Sebut saja Mick Jagger dan penyanyi Hillary Duff.

Penari

Sama seperti aktor, pasangan penari juga diharuskan memiliki chemistry yang mendalam. Pasalnya koreografi yang harusnya mengambarkan romantisme akan jadi tak bernyawa jika para penari tidak bisa menyampaikannya dengan baik.

Karena terlalu sering menghabiskan waktu untuk membangun kedekatan dalam tarian, tak jarang mereka jadi benar-benar dekat secara emosional. Tak sedikit pula pasangan dansa yang berkahir sebagai pasangan dan menikah.

Tentunya hal ini bisa menjadi masalah ketika pasangan dansa tersebut sudah memiliki pasangan masing-masing. Pasalnya waktu yang mereka miliki untuk pasangan lebih sedikit daripada waktu yang dihabiskan bersama partner dansa.

Atlet

Sama seperti musisi, bagi sebagian besar wanita atlet merupakan profesi yang glamor. Apalagi jika prestasi sang atlet sudah mencapai tingkat dunia. Misalnya saja seperti pemain sepak bola, pegolf tingkat internasional, dan para pembalap yang berlaga di Formula1 atau MotoGP.

Prestasi di bidang olah raga dan penghasilan yang mencapai jutaan dollar menimbulkan daya tarik tersendiri bagi para wanita. Karena itulah, para atlet juga dikelilingi fans fanatik yang tak sedikit jumlahnya.

Asisten rumah tangga

Bukan tanpa alasan kalau kita sering mendengar kasus perselingkuhan antara majikan dan asisten rumah tangga. Pasalnya, asisten rumah tangga lebih banyak berkutat dengan segala urusan rumah tangga dibandingkan sang nyonya rumah. Jadi bukan hal yang mengherankan kalau orang-orang di dalam rumah tersebut akhirnya jadi lebih tergantung kepada sang asisten rumah tangga.

Sementara hubungan pribadi sang asisten rumah tangga sendiri juga rawan bermasalah, karena sebagian besar waktunya digunakan untuk mengurusi pekerjaan, sementara pasangan dan anak-anaknya mungkin justru mendapatkan lebih sedikit perhatian.

Psikolog/psikiater

Psikolog dan psikiater merupakan profesional yang jadi rujukan saat seseorang menghadapi masalah pelik dalam hidup. Sebab mereka memang dilatih untuk membantu memahami dan menyelesaikan masalah pasien.

Namun memiliki pasangan yang berkecimpung dalam dunia psikologis bisa jadi menyulitkan secara emosional. Pasalnya mereka terbiasa menganalisis orang lain dan cenderung mencari sumber permasalahan dari orang yang ada di hadapan mereka. Dan hal ini seringnya juga mereka terapkan kepada pasangan.

Saat menghadapi pertengkaran dengan pasangan, mereka cenderung melihat pasangan sebagai sumber permasalahannya, bukan diri mereka sendiri. Selain itu mereka juga punya kemampuan untuk 'memanipulasi' pikiran pasien. Tentunya ini sangat tidak menyenangkan bagi pasangan.

Bartender

Profesi ini identik dengan dunia malam dan alkohol. Dua hal yang seringkali memberikan kesan negatif bagi masyarakat awam. Dan tentu saja, dunia malam sering diasosiasikan dengan gaya hidup bebas.

Pasangan para peracik minuman keras ini pasti sering merasa ketar-ketir dengan semua pengaruh negatif yang ditemui pasangan mereka di tempat kerja setiap hari.

Itulah 7 profesi yang rawan terhadap perselingkuhan dan perceraian menurut The Richest.