Bersua dengan 'Nemo' dan mengejar penyu raksasa di Bunaken

Merdeka.com - Kawasan Taman Nasional Bunaken di Manado, Sulawesi Utara, terkenal dengan keindahan alamnya. Soal pemandangan bawah laut jangan ditanya. Salah satu situs warisan dunia ini memiliki pemandangan sangat memukau.

Bagi pecinta olahraga selam dan snorkeling, ada 20 titik sangat memanjakan mata. Dengan arahan pemandu profesional, tiga lokasi favorit seperti Fukui, Lekuan, dan Tawara, dijamin membikin wisatawan lupa waktu. Khusus spot terakhir, para turis bisa merasakan memberi makan ikan langsung dari tangan.

Kamis (31/3) sekitar pukul 10.00 WIB, usai rehat sejenak setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit menggunakan kapal cepat dari Manado, puluhan wisatawan asing asal Jerman langsung dibawa menuju Fukui.

Fukui merupakan habitat ribuan ikan badut (Amphiprion ocellaris). Saking banyaknya jenis ikan ini, Fukui dijuluki Nemo City. Ikan itu menjadi tokoh utama dalam film animasi 'Finding Nemo'. Liukan tubuh ikan mungil berwarna oranye dengan garis hitam bermain di antara terumbu karang, membikin gemas para pelancong.

Tak hanya mengabadikan dengan kamera khusus, para bule beberapa kali mencoba menyentuh ikan-ikan itu. Sayangnya, ikan badut terlalu lincah. Mereka terus meliuk cepat buat menghindar dan segera bersembunyi di balik karang. Sesekali kepalanya menyembul sambil mengawasi setiap gerakan dianggap mengancam.

Sekitar satu jam bercengkerama di Fukui, lokasi snorkeling dibawa ke Tawara, berjarak sekitar 200 meter. Di tempat itu pun tak kalah seru. Pengunjung dapat memberi makan puluhan spesies ikan menghuni bagian kawasan Alungbanua ini. Jangan kaget jika ribuan ikan jinak akan langsung menghampiri bungkusan biskuit di tangan para pengunjung, dicelupkan di dalam air.

"Wow, amazing. They eat from my hand (Wow mengagumkan. Mereka makan dari tangan saya)," kata Molin, seorang turis asal Jerman.

Molin terlihat begitu senang saat memberi makan ikan. Maklum, Molin mengaku baru kali ini merasakan hal itu. Ribuan ikan terus berseliweran menyambar potongan kecil biskuit berada di sekitar mereka. Tak peduli dengan riuhnya suara dan gerakan tubuh pengunjung di dekatnya.

"Mereka sudah terbiasa dengan aktivitas snorkeling. Bahkan deru kapal yang mendekat seakan menjadi isyarat bagi ikan-ikan di sini bahwa ada pengunjung membawa makanan," kata Stilly, pengelola perjalanan wisata.

Sungguh satu atraksi menarik dari berbagai jenis ikan dengan warna tubuh mencolok. Seolah telah terjalin persahabatan dengan manusia, mereka dengan leluasa bermain dan tak terganggu dengan keberadaan manusia.

Yang tak kalah seru adalah sensasi 'berburu' penyu raksasa di Lekuan, arah timur dari dua wilayah sebelumnya. Rasa penasaran ingin menyaksikan langsung mamalia laut ini naik ke permukaan laut, membikin wisatawan betah berlama-lama melakukan snorkeling di lokasi ini. Sambil terus mencari aktivitas penyu, dinding vertikal dipenuhi aneka terumbu karang menjadi pesona tersendiri, sat terlihat dari balik kacamata selam. Gerombolan ikan beberapa kali lalu lalang di depan mata.

Tiba-tiba suara pemandu snorkeling terdengar. "Di sini ada penyu raksasa. Kemari cepat," ujar dia.

Belasan snorkeler pun mendekat cepat. Benar saja, seekor penyu raksasa berdiameter satu meter terlihat berenang ke arah permukaan air. Gerakannya terlihat lamban, tetapi saat didekati dia kembali turun ke dasar laut.

Kedalaman laut di lokasi ini mencapai ratusan meter membuat penyu aman dari kejaran snorkeler. Ada beberapa kali terjadi penampakan penyu. Bahkan pemandangan langka melihat penyu tidur di atas terumbu karang menjadi suguhan tak akan pernah terlupakan buat para pelancong asing ini. Mereka bakal kembali ke negaranya dengan sejuta pengalaman unik dari Pulau Bunaken.