Merdeka.com - Menjelang Idul Adha seperti ini, geliat aktivitas di pasar hewan semakin terasa. Tak hanya para pedagang hewan yang mencari untung. Sejumlah warga yang menekuni profesi lain ikut bergumul mencari rezeki lewat hewan-hewan ternak. Salah satunya adalah tukang dorong sapi.

Meskipun terkesan tidak penting, namun para pendorong sapi memiliki peran besar dalam kesuksesan perdagangan ternak. Pasalnya menggiring sapi dari tempat transaksi sampai ke kendaraan pengangkut bukan perkara mudah. Sapi-sapi ini sering berontak atau malah bergeming saat digiring.

Butuh keterampilan khusus agar jasa para pendorong sapi laku. Mereka harus mahir mengikat dan menggiring hewan ternak. Kesulitannya adalah memastikan sapi tidak mengalami cedera sampai di atas kendaraan pengangkut. Para pendorong sapi ini juga harus berhati-hati agar tidak sampai kena tendang kaki belakang sapi yang tengah digiring.

Salah satu pasar ternak yang menjadi tempat para pendorong sapi mengadu untung adalah Pasar Keppo yang ada di Madura. Menurut Wikimapia, pasar yang terletak di Desa Polagan, Pamekasan ini merupakan pasar hewan paling besar di Madura.

Hari pasaran di sini adalah Selasa dan Sabtu. Pada dua hari tersebut, sapi-sapi berpindah tangan dan dikirim ke berbagai daerah. Saat seperti ini para pendorong sapi panen pekerjaan. Apalagi menurut Dinas Peternakan Jawa Timur, Keppo buka lebih lama daripada pasar hewan lainnya. Aktivitas di pasar ini dimulai sejak jam 7 pagi hingga jam 4 sore. Jadi para pendorong sapi bisa mendapatkan penghasilan hingga lebih dari Rp 100.000 dalam sehari.