Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada tiga tipe pekerja, Anda yang mana?

Ada tiga tipe pekerja, Anda yang mana? Adam Grant. ©2014 Merdeka.com/www.phillymag.com

Merdeka.com - Kita sering menganggap bahwa mereka yang kejam dan pragmatis akan selalu menjadi yang terdepan. Namun menurut Adam Grant, 32, tokoh ternama di dunia psikologi organisasi, orang yang murah hati juga bisa menjadi yang pertama.

Adam membagi tempat kerja menjadi tiga jenis orang: taker (pengambil), matcher (pencocok), dan giver (pemberi). Taker adalah mereka yang egois, yang selalu memiliki sudut pandang sempit dan selalu menempatkan kepentingan pribadi di atas orang lain.

Matcher (sebagian besar dari kita) melihat dunia dalam tataran keadilan dan keseimbangan. Sementara giver sebaliknya, mereka melakukan segala hal tanpa pamrih, tanpa harapan, dan tanpa timbal balik. Mereka bahkan selalu rela terjun untuk rekan-rekan mereka, tidak menunjukkan sikap senioritas terhadap junior, dan selalu memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri.

Adam yang diketahui memiliki klien atas, termasuk Google, NFL, Goldman Sachs, dan PBB, telah merilis buku pertamanya tahun lalu yang diberi judul Give and Take. Buku itu segera menjadi New York Times best-seller. Singkatnya, dia merupakan salah satu jenis orang sukses yang mampu mencapai puncak karirnya dengan memperhatikan kepentingan orang lain.

Sebagaimana dilansir dailylife.com.au, Adam mengaku bahwa dirinya selalu mencoba untuk menjadi murah hati dan tanpa pamrih. Hal itu dibuktikannya lewat ulasan menarik tentang profilnya yang ditulis di New York Times Magazine tahun lalu, mengenai bagaimana upaya luar biasanya untuk membantu orang lain. Dan penelitian yang dilakukannya - yang bisa dibaca di bukunya - menunjukkan bahwa, paradigma yang mengatakan bahwa orang baik selalu gagal itu salah.

Namun, Adam tidak menutup mata tentang adanya fakta bahwa kebanyakan pemberi (giver) cenderung berada di bawah, dengan tingkat promosi dan produktivitas yang rendah. Mereka gagal untuk unggul karena mereka terlalu sibuk membantu orang lain.

Meskipun giver kerap berada di bawah, temuan paling menarik yang didapatkan oleh Adam mengungkap bahwa pemberi juga bisa mencapai puncak. Mengapa? Adam mengatakan bahwa taker mungkin lebih mudah berhasil, tetapi ada harga yang cukup besar yang harus mereka bayar untuk mendapatkan posisi itu.

Dan kebanyakan orang sebenarnya ingin menghukum orang-orang yang mereka anggap sebagai taker. Studinya juga menunjukkan bahwa orang yang memilih untuk mengorbankan keuntungan sendiri, akan menabung kebaikan untuk dirinya.

Sementara itu, seorang pemberi selalu berhasil membangun jaringan sosial yang baik dari semua orang yang ditemuinya. Dan karena seorang pemberi selalu berbagi tanpa menuntut apa pun sebagai imbalan, hal itu membuat orang-orang yang mengenalnya terpacu untuk terlibat dalam proyek-proyeknya.

Sebuah lingkungan kerja yang penuh dengan para pemberi, dalam pandangan Adam, merupakan skenario yang ideal. Lingkungan di mana orang termotivasi untuk membantu satu sama lain benar-benar akan meningkatkan efektivitas mereka sendiri. Untuk membentuk tim kerja yang mumpuni, Adam menyarankan untuk melakukan perekrutan yang hati-hati.

"Kebanyakan orang berpikir mereka harus mempekerjakan para pemberi," kata Adam, "namun data menunjukkan bahwa hal yang terpenting sebenarnya adalah upaya untuk menyaring peminat itu sendiri."

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Psikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya

Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
4 Tipe Introvert Menurut Psikologi dan 7 Pendapat Salah Kaprah tentang Kepribadian Mereka
4 Tipe Introvert Menurut Psikologi dan 7 Pendapat Salah Kaprah tentang Kepribadian Mereka

Introvert adalah salah satu tipe kepribadian yang sering disalahpahami oleh banyak orang.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu kata kerja mental, mulai dari dari pengertian, ciri dan contohnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar
Gambar Orang Psikotes saat Tes Seleksi, Begini Cara Membuatnya yang Benar

Tes gambar orang psikotes atau Draw A Man Test adalah salah satu bentuk alat tes psikologi yang sering kita jumpai saat seleksi penerimaan karyawan.

Baca Selengkapnya
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati

Contoh ucapan perpisahan rekan kerja dalam bahasa Inggris ini bisa jadi referensi.

Baca Selengkapnya
Maksud PIC dalam Dunia Kerja, Ketahui Keterampilan yang Dibutuhkan dan Tanggung Jawabnya
Maksud PIC dalam Dunia Kerja, Ketahui Keterampilan yang Dibutuhkan dan Tanggung Jawabnya

Dalam dunia pekerjaan, terdapat berbagai macam jabatan dalam hierarki struktur organisasi.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik

Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.

Baca Selengkapnya
Sejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul
Sejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul

Munculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.

Baca Selengkapnya
7 Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Waspadai Adanya Masalah Psikologis
7 Arti Mimpi Jatuh dari Ketinggian, Waspadai Adanya Masalah Psikologis

Simak arti mimpi jatuh dari ketinggian berikut ini, ternyata bisa karena masalah psikologis.

Baca Selengkapnya