Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Buruh pembuat batu bata

Buruh pembuat batu bata

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Buruh pembuat batu bata

Pekerja menata batu bata yang sudah dicetak di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Pekerja menata batu bata yang sudah dicetak di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Pekerja mencetak batu di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Pekerja mengolah tanah liat yang hingga menjadi lumpur untuk mencetak bata di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Batu yang sudah kering dipanaskan dengan tungku yang di bakar abu aren di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Pekerja memasukan abu batang aren untuk pemanas tungku di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya

Buruh pembuat batu bata

Sejumlah bata yang dicetak disimpan untuk di keringkan sebelum dipanaskan di Kampung Babakan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Rabu (3/2). Setiap harinya para pekerja kampung yang sudah ada sejak 1970-an itu menyelesaikan 400 buah batu bata yang dihargai Rp 100 per buahnya.