Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Kesenian

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Juki Santoso (kiri), pemuda Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, dikenal sebagai perajin wayang kardus. Kecintaannya terhadap cerita pewayangan membuat Juki menekuni profesi ini.

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Inspirasi Juki membuat kerajinan ini berawal dari keinginannya membeli wayang kulit. Namun, ketika itu harga wayang kulit terlalu mahal, akhirnya Juki membuat wayang sendiri dengan bahan seadanya.

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Meski begitu, wayang kardus karya Juki memiliki kualitas yang patut diacungi jempol.

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Wayang kardus karya Juki. Juki membanderol wayang kardusnya tak lebih dari Rp 100 ribu. Harga tersebut jauh lebih murah dibanding wayang kulit yang harganya sekitar Rp 300 ribu.

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Selain itu, Juki juga membuka pelatihan demi mengenalkan dan melestarikan kesenian wayang.

Kisah Juki, lestarikan budaya lewat wayang kardus

Berkat keterampilannya, nama Juki kian dikenal. Dia pernah diundang dalam sebuah woekshop pagelaran wayang Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Juki juga pernah mengikutsertakan karyanya dalam pameran wayang di Dallas, Amerika Serikat.