NASA
Teleskop luar angkasa James Webb saat ditampilkan kepada media di laboratorium penelitian luar angkasa milik NASA, Goddard Space Flight Center, di Greenbelt, Maryland, Amerika Serikat, Rabu (2/11). Teleskop James Webb dibuat untuk menganalisis proses awal terbentuknya alam semesta dan akan diluncurkan oleh NASA pada 2018 mendatang.
Astrofisikawan senior NASA, Dr. John Mather berbicara mengenai Teleskop James Webb.
Teleskop James Webb memiliki kemampuan untuk mendeteksi sinar infra merah yang dilontarkan oleh objek-objek luar angkasa.
Sinar infra merah dipercaya menjadi indikasi panas dari planet luar galaksi. Panas planet dibutuhkan untuk observasi ketika cahaya yang dipantulkan oleh planet-planet itu sulit untuk ditangkap.
Kemampuan Teleskop James Webb ini lebih besar hingga 3 kali lipat ketimbang teleskop sebelumnya, Hubble. Hal tersebut lantaran Teleskop James Webb memiliki cermin utama yang terdiri dari 18 segmen heksagonal.
Asteroid sebesar Piramida Gaza di Mesir disebutkan NASA melintas ke Bumi.
Ilmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Ukuran Bulan ternyata setiap tahun menyusut. Lantas, apakah akan ada dampaknya bagi Bumi?
Ia menceritakan hal itu saat melakukan kunjungan pada 2012.
Hal ini masih menjadi misterius bagi para ilmuwan untuk bisa memecahkannya.
Hal ini masih menjadi misterius bagi para ilmuwan untuk bisa memecahkannya.
Dibuat di atas ketinggian 5.640 meter di atas permukaan laut.
Biasanya ilmuwan meneliti menggunakan pemotretan. Namun dengan AI bantu mendeteksi jumlah asteroid di sekitar Bumi.
Nokia akan mensupport teknologi yang akan digunakan NASA untuk menyambungkan internet di Bulan.
Namun ada jenis makanan yang hingga saat ini belum bisa dibawa ke luar angkasa.
Ilmuwan menjelaskan fenomena munculnya 'laba-laba hitam' tersebut.
Stasiun luar angkasa China dikabarkan rusak. Padahal baru dua tahun lalu.
Follow