WNI ditembak mati Polisi Malaysia asal Lumajang dan Bangkalan
Merdeka.com - Tiga warga Indonesia ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia kemarin karena diduga terlibat perampokan. Dua korban tewas dipastikan berasal dari Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Lumajang dan Bangkalan.
Atase Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja saat dihubungi pagi tadi hanya bersedia memberi inisial ketiga korban. "Tiga tersangka itu lelaki semua berinisial S, 38 tahun, kemudian M, 34 tahun, dan terakhir H, 25 tahun, tidak memiliki paspor hanya membawa kertas pendaftaran Pekerja Asing Tanpa Izin," ujar dia.
Berdasarkan pernyataan pers lanjutan Kementerian Luar Negeri yang diterima merdeka.com, Rabu (20/6), S berasal dari Lumajang, sementara M beralamat di Bangkalan, Madura.
Ketiganya saat kejadian menggunakan mobil Proton seri Wira, dicuri sejak 7 Januari lalu. Mobil ini bernomor polisi Kota Puchong, 34 kilometer dari Kota Rawang, tempat kejadian perkara.
Polisi Diraja mengejar ketiga warga Indonesia itu, setelah patroli di daerah perumahan Templer Saujana Rawang, Selangor menemukan sebuah mobil Proton jenis Wira yang parkir mencurigakan pada tanggal 19 Juni 2012 sekitar pukul 04.30.
Petugas polisi mendapati 2 orang yang berusaha memasuki sebuah rumah toko milik Mohamad Azhar Nordin, 46, dengan cara memotong pagar besi. Satu orang menunggu di mobil. Setelah ditegur, tiga orang itu mendadak menembaki anggota Polis Diraja. Mereka mencoba kabur namun tergelincir ke parit dekat tempat kejadian perkara. Saat tembak menembak inilah ketiganya tewas.
Pihak KBRI saat ini sudah melihat jenazah dan mengidentifikasi alamat di tanah air. "Berkaca dari pengalaman (penembakan tiga WNI tiga bulan lalu), kami langsung berkoordinasi dengan polis diraja. Setelah otopsi selesai, mereka akan langsung dikirim ke keluarga masing-masing," kata Suryana.
Kasus ini mengulang kejadian Maret lalu. Saat itu, tiga tenaga kerja Indonesia, yaitu Herman (34), Abdul Kadir (25), dan Mad Noor (28) meninggal. Menurut laporan kepolisian Malaysia, mereka mati tertembak juga karena dugaan merampok. Kasus ini sempat menghebohkan publik tanah air karena jenazah ketiganya diduga jadi korban sindikat perdagangan organ.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaTujuh Remaja Konvoi Bawa Bendera dan Petasan saat Bagi-Bagi Takjil di Kemayoran Ditangkap Polisi
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan
Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buah Diamankan Polisi Malaysia: Saya Bertanggung Jawab!
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaKisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ingatkan 6 Penyebab Kecelakaan saat Libur Lebaran
Warga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca SelengkapnyaAngka Kecelakaan Tinggi, Polisi Minta Masyarakat Tak Mudik Pakai Motor
Polisi menyampaikan, tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor. Namun, sebaiknya dihindari.
Baca Selengkapnya