WHO Peringatkan Jangan Mencampur Vaksin Covid-19 Beda Merek
Merdeka.com - Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan pada Senin memperingatkan orang-orang yang mencampur dan mencocok-cocokkan vaksin Covid-19 dari merek atau perusahaan berbeda. Menurutnya hal itu “tren berbahaya” karena ada sedikit data yang tersedia terkait dampak kesehatannya.
“Itu sebuah tren yang sedikit berbahaya. Kita berada pada zona tanpa data, tanpa bukti sejauh mencampur dan mencocokkan (vaksin),” jelasnya dalam konferensi pers online, dilansir Reuters, Selasa (13/7).
Dia juga memperingatkan, situasinya akan kacau di berbagai negara jika warga mulai memutuskan kapan dan siapa yang akan mendapatkan dosis kedua, ketiga, keempat.
Sebelumnya dilaporkan, Komite Nasional Penyakit Menular Arab Saudi mengadopsi kemungkinan mengambil dua vaksin Covid-19 yang berbeda untuk dosis pertama dan kedua.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan, keputusan Komite Nasional untuk Penyakit Menular negara itu berdasarkan penelitian ilmiah internasional yang menunjukkan kemungkinan memberikan dua dosis dua vaksin Covid-19 yang berbeda “secara aman dan efektif dalam menanggapi virus, dengan efektivitas yang ingin dicapai dosis kedua”.
Arab Saudi memberikan persetujuan atau otorisasi penggunaan empat merek vaksin. Dikutip dari Arab News, pada Jumat lalu Saudi memberikan otorisasi penggunaan vaksin Moderna.
Moderna adalah vaksin keempat yang diberikan otorisasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Saudi setelah vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya